MANUSIA DAN KESENIAN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Ada pendapat dalam dunia filsafat seni bahwa manusia adalah makhluk pemuja
keindahan. Melalui panca indera manusia menikmati keindahan dan setiap saat tak
dapat berpisah dengannya, dan berupaya untuk dapat menikmatinya. Kalau tidak
dapat memperolehnya manusia mencari kian kemari agar dapat menemukan dan
memuaskan rasa dahaga akan keindahan.
Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan
sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang
melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai
keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia.
Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan
dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke
tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar
fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan,
kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga semakin
selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan
ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat menghayati keindahan.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun dari latar belakang
tersebut, penulis memperoleh beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Apa yang dimaksud seni ?
2.
Apa dan bagaimana hubungan manusia dan kesenian ?
3.
Apa tujuan, fungsi,kegunaan, media, dan apresiasi terhadap
karya seni?
4.
Apa saja macam-macam seni ?
5.
Bagaimana perkembangan seni di dunia maupun di Indonesia
?
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat bertujuan agar dapat menyampaikan
1.
Apa yang dimaksud dengan seni
2.
Hubungan manusia dan kesenian
3.
Tujuan, fungsi, kegunaan, media dan apresiasi terhadap
karya seni
4.
Macam-macam seni
5.
Perkembangan seni di dunia maupun di Indonesia
1.4 Manfaat
Dari
tujuan tersebut, dapat diperoleh manfaat, antara lain:
1.
Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai seni
2.
Dapat memahami hubungan manusia dan seni
3.
Mengetahui tujuan, fungsi, kegunaan, media dan
apresiasi terhadap karya seni
4.
Mengetahui macam-macam seni
5.
Menambah pengetahuan mengenai perkembangan seni
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Seni
Pada
umumnya, kesenian dapat dinikmati oleh manusia melalui dua macam indera yaitu
indera penglihatan dan indera pendengaran atau keduanya sekaligus. Seni
bersifat halus dan indah. Orang yang menghasilkan karya yang bermutu dan penuh
keindahan disebut seniman atau seniwati. Menurut Jean Paul Sartre, manusia
adalah suatu totalitas dan bukan barang koleksi.
1. Pengertian Seni
Seni
secara etimologi merupakan padanan kata art
(Inggris), ars (Latin) dan techne (Yunani). Techne memiliki arti kemahiran
atau keterampilan yang tinggi dalam menciptakan benda kebutuhan sehari-hari).
Pengertian seni tersebut mengalami perkembangan sejalan dengan perubahan zaman
dan peradaban manusia.
Seni merupakan
hasil karya, cipta, rasa dan karsa manusia.Seni pada mulanya adalah proses dari
manusia dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa
dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni juga dapat
diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung keindahaan.
Seni sangat sulit dijelaskan dan juga sulit dinilai
bahwa masing masing individu artis
(pekerja seni) memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya. Masih
bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium dan
suatu set perturan untuk menggunakan medium tersebut.
Beberapa ahli mengemukakan pengertian seni
diantaranya:
·
Seni adalah
pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang membahagiakan jiwa
spiritual manusia (Brade, 1956)
·
Seni adalah
suatu penjelajahan manusia dalam menciptakan realitas baru di luar kemampuan
akal serta menyajikannya dalam bentuk perlambangan (Kahler, 1964)
·
Seni adalah
hal-hal yang diciptakan dan diwujudkan oleh manusia dan dapat memberi rasa
kesenangan, kepuasan, dengan penikmatan rasa indah (Djelantik, 1999)
·
Menurut para
ahli filsafat, seni adalah kemahiran dalam merancang, menyusun atau
mempertunjukkan suatu kegiatan yang memiliki nilai-nilai keindahan yang
bersifat subyektif.
Adapun
beberapa definisi seni menurut para ahli :
1.
Alexander
Baum Garton, Seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang
positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.
2.
Aristoteles, Seni
adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang
dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.
3.
Immanuel
Kant; Seni
adalah sebuah impian kerena rumus-rumus tidak dapat mengikhtiarkan kenyataan.
4.
Ki Hajar
Dewantara, Seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakan perasaan indah
seseorang yang melihatnya oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat
mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.
5.
Leo Tolstoy, Seni
adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar
merasakan apa yang dirasakan pelukis.
6.
Sudarmaji, Seni
adalah segala manisfestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan
media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.
Suatu set nilai nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan
ekspredi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan,
sensasi, atau perasan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun
demikian banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain di masa lalu dan juga
beberapa garis pedoman sudah muncul untuk menentukan gagasan tertentu lewat
simbolisme dan bentuk seperti bakung yang berarti kematian dan mawar merah yang
berarti cinta.
Seni menurut media yang digunakan terbagi tiga yaitu :
1.
Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran atau
audio art misalnya seni musik, seni suara dan seni sastra seperti puisi.
2.
Seni yang dinikmati dengan media penglihatan atau
visual art misalnya lukisan, poster, seni bangunan, seni gerak bela diri, dan
sebagainya.
3.
Seni yang dinikmati melalui media pendengaran dan
penglihatan atau adio visual art misalnya pertunjukan musik, pagelaran,
wayang,dan film.
2.2 Hubungan Manusia
dan Kesenian
1. Pengertian Manusia
Dipandang
dari segi ilmu eksakta, manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom
yang membentuk jaringan system yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia). Manusia
merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satusama lain
dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika). Manusia merupakan mahluk
biologis yang tergolong dalamgolongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu
sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperolehkeuntungan atu selalu
memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi).
Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi),
mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), dan lain sebagainya.
Manusia
diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi
ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang
dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. menanamkan akal dan
pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing –
masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar
mampu tetap hidup di bumi ini.
Manusia
diturunkan ke bumi oleh Tuhan agar dapat menjadi khalifah dan pemimpin.
Menghuni bumi yang kita tinggali sekarang ini untuk melanjutkan hidup sebelum
kembali kepada-Nya. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai
makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling
berbagi.
2.
Hubungan
manusia dan kesenian
Kesenian mengacu pada nilai
keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi,
manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga
perwujudan kesenian yang kompleks.
Ada pendapat dalam dunia filsafat seni bahwa manusia
adalah makhluk pemuja keindahan. Melalui panca indera manusia menikmati
keindahan dan setiap saat tak dapat berpisah dengannya, dan berupaya untuk
dapat menikmatinya. Kalau tidak dapat memperolehnya manusia mencari kian kemari
agar dapat menemukan dan memuaskan rasa dahaga akan keindahan.
Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah,
kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi
yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan
mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera
manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk
keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti
bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan
betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi
pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga
semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk
menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat
menghayati keindahan.
Seiring dengan kemajuan jaman, kesenian daerah yang
pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap
suku, kini sudah hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu
apabila masih mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah.
Kebanyakan masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan kesenian modern
daripada seni yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru
budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian
bangsanya.
Mereka lebih memilih dan berpindah ke budaya asing yang belum tetntu sesuai
dengan keperibadian bangsa bahkan masyarakat lebih merasa bangga terhadap
budaya asing daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri.
Seni daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional, maka
segala sesuatu yang terjadi pada seni daerah akan sangat mempengaruhi budaya
nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga,
memelihara dan melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya daerah maupun
budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari kepribadian bangsa. Tanpa
mereka sadari bahwa seni merupakan faktor utama terbentuknya kebudayaan
nasional dan kesenian daerah yang merupakan berhubungan dengan agama dengan
mereka miliki sebuah kekayaan bangsa yang sangat bernilai tinggi dan perlu
dijaga kelestarian dan keberadaanya oleh setiap individu di masyarakat.
3.
Hubungan Manusia dengan Keindahan Seni
Segala kebaikan dan keindahan merupakan hal yang diberikan Tuhan terhadap
alam, dan manusia adalah satu-satunya mahluk hidup ciptaan-Nya yang mampu
merasakan keindahan baik yang ada di alam maupun yang tidak tampak (khayal)
menjadi sebuah karya yang memiliki nilai estetis layaknya keindahan tersebut.
Pandangan terhadap seni pada saat ini bukan hanya sebatas yang terdapat dari alam tetapi juga hal yang tak tampak dan yang bersifat abstrak sehingga keindahan menjadi dorongan yang bagi mahluk memiliki pemikiran untuk menciptakannya. Kita tak dapat berpaling dari hal tersebut, seni akan mempengaruhi pikiran pembuat dan yang melihatnya sehingga terjadi pengungkapan perasaan yang menghasilkan interaksi. Luasnya pandangan terhadap seni memberikan kepuasan bagi pembuat untuk berekspresi menciptakan karya yang mempunyai sifat bermacam-macam seperti naturalis, realis, abstrak, dan lain-lain.
Pandangan terhadap seni pada saat ini bukan hanya sebatas yang terdapat dari alam tetapi juga hal yang tak tampak dan yang bersifat abstrak sehingga keindahan menjadi dorongan yang bagi mahluk memiliki pemikiran untuk menciptakannya. Kita tak dapat berpaling dari hal tersebut, seni akan mempengaruhi pikiran pembuat dan yang melihatnya sehingga terjadi pengungkapan perasaan yang menghasilkan interaksi. Luasnya pandangan terhadap seni memberikan kepuasan bagi pembuat untuk berekspresi menciptakan karya yang mempunyai sifat bermacam-macam seperti naturalis, realis, abstrak, dan lain-lain.
2.3 Tujuan, Fungsi, Kegunaan, Media, dan Apresiasi Seni
1. Tujuan Menciptakan Seni
Seni untuk
seni (L’art pour L’art), paham
humanisme universal, pelopornya adalah H.B.
Jasin, Mochtar Lubis, yaitu seni yang diciptakan untuk melahirkan rasa
keindahan semata-mata.
Seni untuk
masyarakat (L’art Pour Enggage), paham
realisme sosialis, pelopornya adalah AS.
Darta, Pramoedya Ananta Toer, yaitu ”seni diciptakan untuk kepentingan
masyarakat sekaligus untuk pembangunan dalam rangka meningkatkan martabat
bangsa”.
Tujuan
penciptaan karya seni adalah agar kehidupan manusia menjadi lebih baik lagi atau
meningkatkan kualitas kehidupan zamannya sehingga memiliki arti penting bagi
generasi berikutnya.
Secara umum tujuan penciptaan karya seni adalah sebagai berikut :
Secara umum tujuan penciptaan karya seni adalah sebagai berikut :
·
Ekspresi pribadi: ungkapan emosional terdalam
yang diwujudkan dalam simbolisasi rupa.
·
Aktualisasi diri; upaya untuk membangun eksistensi
pribadi melalui ungkapan estetis.
·
Eksperimentasi; upaya pencarian dan percobaan
mengolah berbagai unsur rupa dengan bermacam media untuk memperoleh
orisinalitas karya estetis.
·
Pembaruan nilai keindahan; upaya kreatif untuk
menciptakan hal-hal baru dalam berungkap seni.
·
Objek ekonomi; penciptaan karya seni yang
sejalan dengan selera masyarakat atau pemesan, untuk alasan perdagangan, galeri
lelang, aset kekayaan, maupun peningkatan nilai ekonomi.
·
Rekaman peristiwa; proses penciptaan karya seni
untuk merekam suatu peristiwa tertentu yang menyentuh dan bermakna.
·
Alat komunikasi; upaya untuk membangun berbagai
gagasan atau imajinasi seniman sehingga dapat dipahami oleh masyarakat
penikmatnya.
·
Terapi kejiwaan; pengayaan jiwa bagi seniman
maupun penikmatnya sehingga memperoleh ketenangan, hiburan, pelampiasan, maupun
penyehatan rohani.
·
Perluasan wacana; untuk meningkatkan
apresiasimasyarakat sehingga memperoleh pengalaman baru dalam dalam mengamati
karya seni itu.
·
Politik; sebagai alat pendukung kampanye, dan
propaganda ideologi politik tertentu.
2. Fungsi Seni
Fungsi
seni dibedakan atas dua sifat yaitu ;
1. Fungsi individual seni
Fungsi individual
seni berarti bahwa seni itu untuk memenuhi kriteria seni tersebut. Fungsi
individual seni adalah memenuhi :
·
Memenuhi kebutuhan jasmani atau fisik
·
Memenuhi kebutuhan rohani atau emosional
2. Fungsi
sosial seni
·
Fungsi Religi/Keagamaan: Karya seni sebagai
pesan religi atau keagamaan. Contoh : kaligrafi, busana muslim/muslimah, dan
lagu-lagu rohani. seni juga sering digunakan untuk sebuah upacara kelahiran,
kematian, pernikahan, dan sebagainya. Contohnya : gamelan dalam upacara Ngaben
di Bali (gamelan luwang, angklung dan gambang)
·
Fungsi Pendidikan: Seni sebagai media pendidikan
dapat dilihat dalam musik, misalkan Ansambel karena didalamnya terdapat
kerjasama, atau angklung dan gamelan juga ada nilai pendidikannya karena
kesenian tersebut terdapat nilai sosial, kerjasama dan disiplin. Karya seni
yang sering digunakan untuk pelajaran/pendidikan seperti: gambar ilustrasi buku
pelajaran, film ilmiah/dokumenter, poster, lagu anak-anak, alat peraga IPA, dan
sebagainya.
·
Fungsi Komunikasi: Seni dapat digunakan sebagai
alat komunikasi seperti, kritik sosial, gagasan, kebijakan dan memperkenalkan
produk kepada masyarakat. bisa dilihat dalam pagelaran wayang kulit, wayang
orang dan seni teater ataupun poster, drama komedi dan reklame.
·
Fungsi Rekreasi/Hiburan: Seni yang berfungsi
sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan yang khusus
pertunjukan untuk berekspresi ataupun hiburan.
·
Fungsi Artistik: Seni yang berfungsi sebagai
media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak untuk hal yang
komersial, seperti: musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa kontemporer.
(seni pertunjukan yang tidak bisa dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa
dinikmati oleh para seniman dan komunitasnya)
·
Fungsi Guna (seni terapan): Karya seni yang
dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya, kecuali sebagai media ekspresi (karya
seni murni) atau pun dalam proses penciptaan mempertimbangkan aspek
kegunaannya, seperti: perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dari
gerabah ataupun rotan.
·
Fungsi Kesehatan (terapi): Seni sebagai fungsi
untuk kesehatan, seperti pengobatan penderita gangguan physic ataupun medis distimulasi melalui terapi musik (disesuaikan dengan
latar belakang pasien). Terbukti musik telah terbukti mampu digunakan untuk
menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis trauma pada suatu kejadian.
Pada tahun 1999 Siegel menyatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang
alfa yang menenangkan dapat merangsang sistem limbic jarikan neuron otak dan
gamelan menurut Gregorian dapat mempertajam pikiran.
3. Kegunaan Seni
1. Seni
pakai atau terapan (Applied art)
Seni pakai adalah hasil karya seni yang diciptakan selain
dapat dinikmati mutu seninya juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Seni terapan (applied art)
adalah karya seni yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang mana
mengandung nilai fungsi tertentu di samping nilai seni yang dimilikinya. Fungsi
karya seni bisa dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis.
Fungsi estetis adalah fungsi yang semata-mata ditujukan sebagai benda hias
misalnya, karya batikatau tenunyang dibuat khusus untuk hiasan dinding, benda
kerajinan, topeng, dan vas bunga. Sedangkan fungsi praktis adalah karya seni
yang tujuan pokok pembuatannya ditujukan sebagai benda pakai misalnya,
perabotan rumah tangga, meja, kursi dan tekstil.
2. Seni
murni (Fine art)
Seni
murni adalah hasil karya seni yang diciptakan
tanpa ada kaitannya dengan kegunaannya .
Karya seni adalah
hasil kegiatan menciptakan tanpa ada yang berupa kreasi baru.
Seni murni adalah seni yang
dikembangkan untuk dinikmati keindahannya. Seni murni mengutamakan sifat
estetikanya dibandingkan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai
contoh adalah lukisan, kaligrafi, dan patung. Berbeda dengan seni terapan, seni
murni tidak untuk dimanfaatkan sebagai alat bantu lain. Yang dimanfaatkan pada
seni ini adalah nilai keindahannya. Menurut sejarah, 5 seni murni terbesar
adalah lukisan, patung, arsitektur, musik dan puisi dengan seni seni minor
termasuk drama dan tari. akhir-akhir ini, Seni Murni biasanya termasuk bentuk
seni visual dan seni perform. bagaimanapun, dalam beberapa lembaga-lembaga belajar
atau musium seni murni. Seni murni sering dikaitkan dengan bentuk seni visual.
4.
Media Seni
1. Media
seni rupa yaitu objek-objek berupa dua dimensi (p x l) dan tiga dimensi (p x l
x t)
2. Media
seni sastra berupa kata kata atau tulisan yang erat hubungannya dengan
kehidupan.
3. Media
seni musik dan suara yaitu susunan nada yang dapat kita hayati lewat indra
pendengaran.
5. Apresiasi seni
Secara leksikografis, kata apresiasi berasal dari
bahasa Inggris apreciation, yang berasal dari kata kerja to Apreciate,
yang menurut kamus Oxford berarti
to judge value of; understand or enjoy fully in the right way; dan menurut
kamus webstern adalah to estimate the quality of to estimate rightly tobe
sensitevely aware of. Jadi secara umum me-apresiasi adalah mengerti serta
menyadari sepenuhnya, sehingga mampu menilai secara semestinya.
Dalam kaitannya dengan kesenian, apresiasi
berarti kegiatan meng-artikan dan menyadari sepenuhnya seluk beluk karya seni
serta menjadi sensitif terhadap gejala estetis dan artistik sehingga mampu
menikmati dan menilai karya tersebut secara semestinya. Dalam apresiasi,
seorang penghayat sebenarnya sedang mencari pengalaman estetis. Sehingga
motivasi utama yang muncul dari diri penghayat seni adalah motivasi untuk
mencari pengalaman estetis.
Pengalaman estetis menurut Albert R. Candler adalah kepuasan
kontemplatif atau kepuasan intuitif. Sedangkan Yakob Sumardjo menjelaskan pengalaman seni adalah
keterlibatan aktif dengan kesadaran yang melibatkan kecendekiaan, emosi, indera
dan intuisi manusia dengan lingkungan (benda seni) (2000, 161).
Dalam proses pengalaman estetis unsur perasaan dan intuisi lebih menonjol dibandingkan
nalar; itulah sebabnya maka dalam proses tersebut penghayat seni seolah
kehilangan jati dirinya karena seluruh kehidupan perasaannya larut ke dalam
obyek seni, dan inilah yang disebut dengan empati.. Proyeksi perasaan tersebut
bersifat subyektif dan sekaligus obyektif. Artinya subyektif karena penghayat
menemukan kepuasan atau kesenangan dari obyek seninya dan obyektif karena
proyeksi perasaan itu berdasarkan nilai-nilai yang melekat pada benda seni
tersebut. Kualitas seni yang ada dalam karya tersebut mengalirkan pengalaman
secara dinamis dan akhirnya mendatangkan kepuasan. Kualitas suatu karya
biasanya muncul karena adanya pola yang jelas yang terjalin pada
unsur/elemen seni sehingga membentuk sebuah struktur. Dalam seni rupa struktur
tersebut ada pada rasa unity, balance,
harmony, rythm, proportion, point of interest, contrast dan discord.
Seorang apresian dalam melakukan penghayatan dan
penilaian terhadap sebuah karya tidak bisa dilepaskan dari persoalan persepsi
yang muncul ketika berhadapan dengan karya tersebut.
Tujuan akhir dari apresiasi seni yaitu:
·
Menimbulkan rasa seni pada diri sendiri
·
Mengembangkan rasa seni pada seseorang
·
Mengembangkan daya kresi
·
Mengembangkan rasa estetis (keindahan)
·
Untuk mengembangkan dan menyempurnakan hidup
·
Menimbulkan nilai-nilai seni (artistik)
2.4 Macam-Macam Seni
1.
Seni Rupa
Seni rupa adalah cabang seni yang
membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan
rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik,
garis,
bidang,
bentuk, volume,
warna, tekstur,
dan pencahayaan
dengan acuan estetika.
Seni
rupa dilihat dari segi fungsinya dibedakan antara seni rupa murni dan seni rupa terapan, proses penciptaan seni rupa
murni lebih menitik beratkan pada ekspresi jiwa semata misalnya lukisan, sedangkan seni rupa terapan proses
pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu misalnya seni kriya.
Sedangkan, jika ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi 2
yaitu seni
rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar saja dan seni
rupa 3 dimensi yang memiliki panjang lebar serta ruang.
Secara
kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art.
Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian
menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.
Bidang dalam seni rupa:
a) Seni Rupa Murni
·
Seni Lukis
Seni lukis adalah salah satu cabang
dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni
lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah
medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan
tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas,
kertas, papan,
dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan.
Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji
tertentu kepada media yang digunakan.
v Aliran seni lukis
Surrealisme
Lukisan aliran surrealisme ini kebanyakan
menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi dan sebenarnya
bentuk dari gudang fikiran bawah
sadar manusia. Pelukis berusaha untuk membebaskan fikirannya dari
bentuk fikiran logis kemudian menuangkan setiap bagian dari objek untuk
menghasilkan sensasi tertentu, yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti
bentuk aslinya. Salah satu tokoh yang populer dalam aliran ini adalah Salvador Dali.
Kubisme
Adalah aliran yang cenderung melakukan
usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri atau bentuk
balok-balok untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari
aliran ini adalah Pablo Picasso.
Romantisme
Merupakan aliran
tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini
berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya.
Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang
lukisan.
Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis
pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk
tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari
aliran ini adalah Raden Saleh.
Plural Painting
Adalah sebuah proses
beraktivitas seni melalui semacam meditasi atau pengembaraan intuisi untuk
menangkap dan menterjemahkan gerak hidup dari naluri kehidupan ke dalam bahasa
visual. Bahasa visual yang digunakan berpijak pada konsep PLURAL PAINTING.
Artinya, untuk menampilkan idiom-idiom agar relatif bisa mencapai ketepatan
dengan apa yang telah tertangkap oleh intuisi mempergunakan idiom-idiom yang
bersifat: multi-etnis, multi-teknik, atau multi-style.
Badingkut(isme)
Sebuah
kecenderungan, penggayaan, atau cara proses kreatif yang dikembangkan oleh Herry Dim sejak tahun 1970-an. Kegiatan membuat karya
dengan menggunakan bahan-bahan temuan dan bahkan bahan-bahan bekas ini kemudian
bisa menjadi karya seni dua dimensi (lukisan maupun instalasi dinding), karya
tiga dimensi (serupa patung), karya ruang (seni instalasi), atau karya seni
tata panggung teater. Bahkan di kemudian hari dikembangkan oleh teman dan
generasi penerusnya menjadi garapan musik, tari, senirupa pertunjukan
(performance art), dan teater.
Tentang "Badingkut" untuk seni tata
panggung teater telah ditulis oleh Herry Dim di dalam sebuah bukunya "Badingkut: Di antara tiga jalan teater"
Aliran lain :
· Dadaisme
· Fauvisme
· Realisme
· De Stijl
Abstraksi
Adalah usaha untuk
mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Teknik abstraksi yang berkembang
pesat seiring merebaknya seni kontemporer
saat ini berarti tindakan menghindari peniruan objek secara mentah. Unsur yang
dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan
unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Abstraksi disebut juga sebagai salah satu
aliran yang terdapat di dalam seni lukis.
·
Seni
Grafis
Seni
grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan
teknik cetak, biasanya di atas kertas.
Kecuali pada teknik Monotype,
prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini
yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai
'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni
orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan, yang umum
digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa;
batu digunakan untuk litografi;
papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang
digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap
sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak
dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, pada masa seni rupa modern
masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya
tersebut adalah edisi terbatas.
·
Seni Patung
/ Seni Pahat
Seni pahat adalah cabang seni rupa
yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi.
Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah
liat) atau kasting (dengan cetakan). Seiring dengan perkembangan seni patung
modern, maka karya-karya seni patung menjadi semakin beragam, baik bentuk
maupun bahan dan teknik yang digunakan, sejalan dengan perkembangan teknologi
serta penemuan bahan-bahan baru.
·
Seni Instalasi
Seni instalasi (installation =
pemasangan) adalah seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi
sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna
tertentu. Biasanya makna dalam persoalan-persoalan sosial-politik dan hal lain
yang bersifat kontemporer
diangkat dalam konsep seni instalasi ini.
Seni
instalasi dalam konteks visual merupakan perupaan yang menyajikan visual tiga
dimensional yang memperhitungkan elemen-elemen ruang, waktu, suara, pola.
·
Seni Pertunjukan
Seni pertunjukan (Bahasa Inggris: performance art) adalah
karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu
tertentu. performance biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si
seniman dan hubungan seniman dengan penonton.
Meskipun
seni performance bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan
seni mainstream seperti teater, tari,
musik dan sirkus,
tapi biasanya kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan
istilah 'seni pertunjukan' (performing arts). Seni performance
adalah istilah yang biasanya mengacu pada seni
konseptual atau avant
garde yang tumbuh dari seni rupa dan kini mulai beralih ke arah seni kontemporer.
·
Seni Keramik
Seni Keramik adalah cabang seni rupa
yang mengolah material keramik untuk
membuat karya seni dari yang bersifat tradisional sampai kontemporer. Selain itu dibedakan pula kegiatan
kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan produksinya.
Venus of Dolni Vestonice adalah karya keramik tertua yang pernah ditemukan.
b)
Seni rupa terapan
Desain
·
Arsitektur
·
Desain grafis desain komunikasi visual
·
Desain interior
·
Desain busana
·
Desain produk
Kriya
·
Kriya tekstil
·
Kriya kayu
·
Kriya kramik
·
Kriya rotan
2.
Seni Musik
Musik adalah suara yang
disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan
terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama.
a)
Genre musik
Genre musik adalah pengelompokan musik
sesuai dengan kemiripannya satu sama lain. Musik juga dapat dikelompokan sesuai
dengan kriteria lain, misalnya geografi.
Sebuah genre dapat didefinisikan oleh teknik musik, gaya, konteks, dan tema
musik.
Pengelompokan secara aliran atau gaya dalam musik, yaitu:
· Musik Seni (art Music)
Musik Seni atau sering disebut
juga Musik Serius dan musik-musik sejenis (musik avant garde, kontemporer) adalah
sebuah istilah pengelompokan jenis musik yang mengacu pada teori bentuk musik
Klasik Eropa atau jenis-jenis musik etnik lainnya yang di serap atau diambil
sebagai dasar komposisinya. Berbeda dengan musik Populer atau musik masa, musik
jenis ini biasanya tidak lekang dimakan waktu, sehingga bertahan berabad-abad
lamanya. Tokoh-tokoh komponis Indonesia yang menciptakan jenis musik seperti
ini antara lain: Amir Pasaribu, Tri Suci Kamal, Slamet Abdul Syukur, Rahayu
Supanggah, Otto Sidharta, Tony Prabowo, Michael Asmara, I Wayan Sadre, Iwan
Gunawan, Dody Satya E. Gustdiman, dan lain-lain.
· Musik Klasik
Musik klasik
biasanya merujuk pada musik klasik Eropa, tapi kadang juga pada musik
klasik Persia, India, dan lain-lain. Musik klasik Eropa sendiri terdiri dari
beberapa periode, misalnya barok, klasik, dan romantik.
Musik klasik
merupakan istilah luas, biasanya mengacu pada musik yang berakar dari tradisi
kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari
sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.
Musik klasik Eropa
dibedakan berdasarkan dari bentuk musiknya, non-Eropa dan musik populer
terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak abad ke-16.
Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada
pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan
pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktik-praktik
seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik
non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional Jepang)
maupun musik populer.
Dahulu musik klasik di Eropa
terutama digunakan untuk keperluan lagu di Gereja ataupun lagu untuk
pengiringan Raja. Sejalan dengan perkembangan, mulai juga bermunculan musik
klasik yang digunakan untuk keperluan lain, seperti misalnya musik klasik yang
menggambarkan visual secara audio, contohnya lagu Cat and Mouse yang
menggambarkan kucing mengejar tikus tau.
· Musik Populer
Musik populer merupakan
jenis-jenis musik yang saat ini digemari oleh masyarakat awam. Musik jenis ini
merupakan musik yang sesuai dengan keadaan zaman saat ini, sehingga sesuai di
telinga kebanyakan orang. Genre musik ini dapat ditemui di hampir seluruh belahan
dunia oleh karena sifat musiknya yang hampir bisa diterima semua orang.
· Jazz
Jazz adalah jenis musik yang
tumbuh dari penggabungan blues, ragtime,
dan musik Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing,
bebop, hard
bop, cool jazz, free
jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz.
· Gospel
Gospel adalah genre yang
didominasi oleh vokal dan biasanya memiliki tema Kristen. Beberapa subgenrenya adalah contemporary
gospel dan urban contemporary gospel. Sebenarnya lagu jenis Gospel ini memiliki
nuansa mirip dengan Rock n Roll (oleh karena Rock n Roll sendiri sebenarnya merupakan
fusion
atau gabungan dari Rock, Jazz, dan Gospel), dahulu awalnya diperkenalkan oleh
orang-orang Kristen kulit hitam di Amerika. Beberapa contoh saat ini yang masih
benar-benar menggunakan aliran musik gospel adalah Israel
Houghton. Namun saat ini pengertian musik gospel telah meluas
menjadi genre musik rohani secara keseluruhan. Di Indonesia, musik gospel
beraliran pop dan rock banyak dipopulerkan oleh musisi seperti Franky
Sihombing, Giving My Best,
Nikita, True Worshippers dan banyak lagi.
· Blues
Blues berasal dari
masyarakat Afro-Amerika
yang berkembang dari musik Afrika barat.
Jenis ini kemudian memengaruhi banyak genre musik pop saat ini, termasuk ragtime,
jazz,
big band, rhythm and blues, rock and roll, country, dan musik pop.
Rhythm and blues
Rhythm and blues adalah nama musik
tradisional masyarakat Afro-Amerika, yaitu musik pop kulit hitam dari tahun
1940-an sampai 1960-an yang bukan jazz atau blues.
· Punk
Punk adalah sebuah aliran musik
yang mengandung unsur musik tarian Afrika-Amerika. Umumnya musik punk dapat
dikenali lewat ritme yang sering terpotong singkat, bunyi gitar ritme yang tajam,
perkusi yang dominan, pengaruh jazz yang kuat, irama-irama yang dipengaruhi
musik Afrika, serta kesan gembira yang didapati saat mendengarnya. Akar punk
dapat ditelusuri hingga jenis rhythm and blues dari daerah Louisiana pada tahun
1960-an. Aliran musik ini terkait dekat dengan musik soul serta jenis musik
turunan lainnya seperti P-Punk dan Punk Rock.
· Rock
Rock, dalam
pengertian yang paling luas, meliputi hampir semua musik pop sejak awal
1950-an. Bentuk yang paling awal, rock and roll, adalah perpaduan dari berbagai
genre di akhir 1940-an, dengan musisi-musisi seperti Chuck Berry, Bill Haley, Buddy Holly, dan Elvis Presley. Hal ini kemudian didengar oleh
orang di seluruh dunia, dan pada pertengahan 1960-an beberapa grup musik
Inggris, misalnya The Beatles,
mulai meniru dan menjadi populer.
Musik rock kemudian berkembang
menjadi psychedelic rock,
kemudian menjadi progressive rock.
Beberapa band Inggris seperti The Yardbirds dan The Who kemudian berkembang menjadi hard rock, dan kemudian menjadi heavy metal. Akhir 1970-an musik punk rock mulai berkembang, dengan
kelompok-kelompok seperti The Clash, The Ramones, dan Sex Pistols. Pada tahun 1980-an, rock berkembang
terus, terutama metal berkembang menjadi hardcore, thrash metal, glam
metal, death metal, black metal dan grindcore. Ada pula british
rock serta underground.
· Metal, hardcore
Metal merupakan aliran musik yang
lebih keras dibandingkan dengan Rock walau terdapat juga band metal yang
memiliki lagu dengan nyanyian yang terkesan slow. Genre Metal yang
dikategorikan keras dimana lagunya memiliki vocal ala scream,
growl
dan yang terbaru adalah pigsqueal
dimana vokal ini lebih banyak digunakan di aliran hardcore, post-Hardcore,
screamo,
metalcore, deathcore, death metal, black metal, electronic
hardcore dan lainnya. Di Indonesia sendiri aliran band ala vokal
scream ini telah banyak ditemukan tetapi masih belum bisa diterima secara
terbuka oleh masyarakat umum. Contoh band: Indonesia yaitu The Civil Wears Monza,DESIDER,
Secret
Of Murder, Deadsquad,
Burgerkill dll. Luar yaitu Asking Alexandria, Miss
May I, The
Crimson Armada, Chelsea
Grin, We Butter The Bread With Butter, dan lainnya.
· Electronic
Electronic dimulai lama sebelum
ditemukannya synthesizer,
dengan tape loops dan alat musik elektronik analog pada tahun 1950-an dan
1960-an. Para pelopornya adalah John
Cage, Pierre
Schaeffer, dan Karlheinz Stockhausen.
· Ska, Reggae, Dub
Dari perpaduan musik R&B dan
musik tradisional mento
dari Jamaika muncul ska,
dan kemudian berkembang menjadi reggae dan dub.
· Hip hop / Rap / Rapcore
Musik hip hop dapat dianggap
sebagai subgenre R&B. Dimulai di awal 1970-an dan 1980-an, musik ini
mulanya berkembang di pantai timur AS, disebut East
Coast hip hop. Pada sekitar tahun 1992, musik hip hop dari pantai
barat juga mulai terkenal dengan nama West
Coast hip hop. Jenis musik ini juga dicampur dengan heavy metal menghasilkan rapcore.
· Pop
Musik pop adalah genre penting
namun batas-batasnya sering kabur, karena banyak musisi pop dimasukkan juga ke
kategori rock, hip hop, country, dan sebagainya.
· Musik tradisional
Musik tradisional adalah musik yang hidup di
masyarakat secara turun temurun, dipertahankan bukan sebagai sarana hiburan
saja, melainkan ada juga dipakai untuk pengobatan dan ada yang menjadi suatu
sarana komunikasi antara manusia dengan penciptanya, hal ini adalah menurut
kepercayaan masing-masing orang saja. Musik tradisional merupakan
perbendaharaan seni lokal di masyarakat. Musik tradisional yang ada di
Indonesia, diantaranya adalah gamelan ,angklung dan sasando. selain dari musik tradisional yang
berasal dari kebudayaan lokal, juga terdapat musik tradisional yang berasal
dari pengaruh kebudayaan luar diantaranya gambang kromong, marawis dan keroncong.
· Latin
Genre musik tradisional latin ini
biasanya merujuk pada musik Amerika latin termasuk musik dari Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Karibia. Musik latin ini memiliki subgenre Samba.
· Country
Musik tradisional country
dipengaruhi oleh blues, dan berkembang dari budaya Amerika kulit putih,
terutama di kota Nashville. Beberapa artis country awal adalah Merle
Haggard dan Buck
Owens.
b) Alat-Alat Musik
Alat musik merupakan suatu instrumen
yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik.
Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara,
dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi,
dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah ini umumnya
diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musik. Bidang ilmu yang
mempelajari alat musik disebut organologi.
Alat musik berdasarkan sumber bunyinya:
Idiofon,
adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya. Contoh: kolintang, drum,
bongo, kabasa, angklung
Aerofon,
adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara pada rongga.
Contoh: suling, trompet, harmonika, trombon
Kordofon, adalah alat musik yang sumber
bunyinya berasal dari dawai.
Contoh: bass, gitar,
biola, gitar,
sitar, piano,
kecapi
Membranofon,
adalah alat musik yang sumber bunyinya dari selaput atau membran. contoh :
tifa, drum, kendang, tam-tam, rebana
Elektrofon,
adalah alat musik yang sumber bunyinya dibangkitkan oleh tenaga listrik
(elektronik). Contoh : keyboard, gitar listrik, bass
listrik, piano listrik
Alat musik berdasarkan cara memainkannya:
Alat
musik tiup menghasilkan suara sewaktu suatu kolom udara
didalamnya digetarkan. Tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensigelombang yang dihasilkan terkait
dengan panjang kolom udara dan bentuk instrumen, sedangkan timbre
dipengaruhi oleh bahan dasar, konstruksi instrumen dan cara menghasilkannya.
Contoh alat musik ini adalah trompet dan suling.
Alat
musik pukul menghasilkan suara sewaktu dipukul atau
ditabuh. Alat musik pukul dibagi menjadi dua yakni bernada dan tidak bernada.
Bentuk dan bahan bagian-bagian instrumen serta bentuk rongga getar, jika ada,
akan menentukan suara yang dihasilkan instrumen. Contohnya adalah kolintang
(bernada), drum (tak bernada), dan bongo (tak
bernada).
Alat musik petik
menghasilkan suara ketika senar digetarkan melalui dipetik. Tinggi rendah nada
dihasilkan dari panjang pendeknya dawai.
Alat
musik gesek menghasilkan suara ketika dawai digesek. Seperti alat musik petik,
tinggi rendah nada tergantung panjang dan pendek dawai.
Alat musik tekan
Sebenarnya 'alat musik tekan' tidak
termasuk kategori mana pun. Namun cara menekan rupanya menjadi bagian dari
sistem menghasilkan bunyi yang diinginkan. Alat musik tekan memiliki tiga jenis
yaitu: menekan untuk memukul, menekan untuk meniup, dan menekan untuk
mengaktifkan sistem elektronik. Jadi kalau boleh dikategorikan, 'alat musik
tekan' antara lain piano akustik (chordofon pukul), organ akustik (aerofon),
acordion (aerofon) dan alat-alat musik elektronik yang menggunakan papan
kunci (keyboard).
Alat musik elektronik
Alat musik elektronik menghasilkan suara
tiruan dari alat musik aslinya (akustik). Istilah synthesizer dipakai untuk alat musik yang
menggunakan papan kunci (keyboard). Sedangkan alat musik elektrik digunakan
untuk alat-alat musik yang dilengkapi dengan komponen elektronik. Alat ini cara
memainkannya sama dengan alat musik akustik. Misalnya gitar elektrik, drums
elektrik, dan bass elektrik.
Single band
Pesatnya
perkembangan teknologi digital menyebabkan lahirnya alat-alat perangkat dengan
kegunaan yang lebih efesien dan efektif seperti alat musik single band. Alat musik ini sangat
praktis karena cukup dimainkan oleh satu orang. Di dalamnya terdapat irama (style), beragam suara, dan fasilitas simple recording. Yamaha
menamakan perangkat ini dengan portasound
(portable sound). Sementara Roland
menyebut sebagai electone (electric tone).
Murahnya harga perangkat dan
efesiennya biaya, menyebabkan single
band sekarang ini menjadi primadona bagi pihak-pihak yang menginginkan
hiburan praktis ekonomis. Jika dibanding dengan full band yang minimal dimainkan oleh 4 orang ditambah sound
system berkekuatan besar, maka single
band menjadi pilihan alternatif yang cukup terjangkau.
3. Seni Teater
Teater (bahasa Inggris: theater atau theatre,
bahasa Perancisthéâtre berasal dari kata theatron
(θέατρον) dari bahasa Yunani, yang berarti "tempat untuk
menonton". Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian
yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks atau naskah, penafiran,
penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan
dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat,
kritikus atau peneliti). Proses penjadian drama ke teater disebut prose teater
atau disingkat berteater. Teater bisa diartikan dengan dua cara yaitu dalam
arti sempit dan dalam arti luas. Teater dalam arti sempit adalah sebagai drama
(kisah hidup dan kehiudpan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan
orang banyak dan didasarkan pada naskah yang tertulis). Dalam arti luas, teater
adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak contohnya
wayang orang, ketoprak, ludruk dan lain-lain.
Arti drama
1)
Drama berarti perbuatan, tindakan. Berasal dari bahasa
Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya.
2)
Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak.
3)
Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok
drama.
Dalam bahasa Belanda, drama adalah toneel, yang kemudian oleh PKG Mangkunegara
VII dibuat istilah Sandiwara.
Arti teater
1)
Secara etimologis: Teater adalah gedung pertunjukan
atau auditorium.
2)
Dalam arti sempit: Teater ialah segala tontonan yang
dipertunjukkan di depan orang banyak
3)
Dalam arti luas: Teater adalah drama, kisah hidup dan
kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media yaitu
percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh
dekor, musik, nyanyian, tarian,dan sebagainya.
Akting yang baik
Akting tidak hanya berupa dialog
saja, tetapi juga berupa gerak.
Dialog yang baik ialah dialog yang:
·
Terdengar (volume baik)
·
Jelas (artikulasi baik)
·
Dimengerti (lafal benar)
·
Menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang
ditentukan dalam naskah)
Gerak yang baik ialah gerak yang:
·
Terlihat (blocking baik)
·
Jelas (tidak raguragu, meyakinkan)
·
Dimengerti (sesuai dengan hukum gerak dalam kehidupan)
·
Menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang
ditentukan dalam naskah)
Unsur-unsur dalam teater
Unsur-unsur dalam
teater antara lain:
1) Naskah atau Skenario
Naskah atau Skenario
berisi kisah dengan nama tokoh dan dialog yang diucapkan .
2) Pemeran
Pemain
merupakan orang yang memerankan tokoh tertentu. Ada tiga jenis pemain, yaitu
peran utama, peran pembantu dan peran tambahan atau figuran. Dalam film atau
sinetron, pemain biasanya disebut Aktris untuk perempuan, dan Aktor
untuk laki-laki.
3) Sutradara
Sutradara adalah seseorang yang memimpin jalanya
sebuah produksi, dari pra produksi sampai pascaproduksi. Baik dari segi kreatif
maupun teknis, dengan menggunakan sistem single kamera maupun multi kamera,
didalam ruangan atau di luar ruangan.
4) Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan yang
diperlukan dalam pementasan teater. Contohnya kursi, meja, robot, hiasan ruang,
dekorasi, dan lain-lain
5) Penataan
Seluruh pekerja yang
terkait dengan pementasan teater, antara lain:
ü
Tata
Rias adalah cara mendadandani pemain dalam memerankan tokoh teater agar
lebih meyakinkan.
ü
Tata
Busana adalah pengaturan pakaian pemain agar mendukung keadaan yang
menghendaki. Contohnya pakaian sekolah berbeda dengan pakaian harian.
ü
Tata
Lampu adalah pencahayaan dipanggung.
ü
Tata
Suara adalah pengaturan pengeras suara.
4. Seni Tari
Tari adalah gerak tubuh secara berirama
yang dilakukan di tempat dan waktu
tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan
pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan
penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari
gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan,
atau bersenam. Menurut jenisnya, tari digolongkan
menjadi tari rakyat, tari
klasik, dan tari
kreasi baru. Dansa
adalah tari asal kebudayaan
Barat yang dilakukan pasangan pria-wanita dengan berpegangan tangan
atau berpelukan sambil diiringi musik.
a) Jenis dan Bentuk Tari Tunggal Nusantara
Tari
tunggal nusantara adalah jenis tari dari Nusantara yang diperagakan oleh
seorang penari.Pada dasarnya,istilah tunggal hanya menunjukkan jumlah penari
saja. Sementara jenis tarian dapat dimainkan oleh seorang atau lebih penari.
Misalnya , Tari Merak bia menjadi tari tunggal, bisa pula menjadi tari
berpasangan atau kelompok.Sifat tari tunggal menuju ke arah psikologis yang
akan menjadikan seseorang sebagai subjek atau objek dalam suatu kegiatan. Sifat
tari tunggal terdiri atas :
1. Lirik,
yaitu tarian yang memusatkan pada subjek atau keadaan diri pribadi, seperti
bahagia,atau haru,atau senang.
2. Epik,
yaitu sifat tari yang mengarah pada nilai luar diri, seperti kagum atau manja.
Jenis tari Berdasarkan Koreografinya
Tari tunggal ( Solo ),
Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh seorang penari, baik laki-laki
maupun perempuan. Contohnya tari Golek ( Jawa Tengah )
Tari berpasangan ( duet/pas de
duex), Tari berpasangan adalah tari yang diperagakan oleh
dua orang secara berpasangan. Contohnya tari Topeng (Jawa Barat)
Tari
kelompok ( Group choreography), Tari kelompok yaitu
tari yang diperagakan lebih dari dua orang.
Dansa
Dansa
adalah kegiatan yang membutuhkan pasangan dan pasangan lainnya sebagai
penyemarak. Hampir semua jenis dansa punya sejarah sosialnya sendiri-sendiri.
Slow waltz mulai dikenal pada pertengahan tahun 1700-an di kalangan bangsawan Eropa.
Slow waltz yang romantik merupakan "keturunan" dari Vienese waltz
yang bertempo lebih cepat. Tempo 3/4 yang digunakan sebelumnya diperlambat seiring
dengan para penulis lagu balada yang bertutur soal kisah cinta. Keanggunan
waltz kalau dalam lagu kira-kira seperti Tennesse Waltz yang dilantunkan oleh
penyanyi Tom
Jones dulu.
Dansa terdiri dari dua dansa yang
populer, yakni karakteristik Latin dan karakteristik ballroom standar. Dansa
Latin, misalnya cha cha, rumba, samba, jive, dan paso double. Sedangkan yang
disebut ballroom standar (standard ballroom) antara lain waltz, romantic,
slow foxtrot, quick step vienese waltz, dan tango.
Dansa di Indonesia
Merebaknya
dansa-dansa asing ke Indonesia ini
juga punya imbas pada dansa tradisional, yang kemudian diadopsi menjadi line
dance-dansa yang berbaris-baris itu. Yang sangat populer saat ini
dan barangkali membuat sebagian orang bahkan bosan melihatnya, adalah Joget
Cesar dan poco-poco. Poco poco, sajojo, Joget Cesar serampang dua belas, menjadi
akrab di lantai-lantai dansa. Khusus yang terakhir itu, serampang dua belas,
mulai banyak ditarikan di lantai dansa seiring populernya penyanyi dari
Malaysia, Siti Nurhaliza yang menyanyikan lagu Cindai dengan irama Melayu.
Sedangkan sajojo berasal dari Indonesia Timur, menggunakan lagu Sajojo yang
pernah dipopulerkan Black Brothers (kelompok remaja AB Three juga pernah menyanyikan lagu itu dalam
albumnya dengan sangat segar). Tarian Cesar juga saat ini kian populer di
Indonesia.
5.
Seni Sastra
Sastra
(Sanskerta: शास्त्र,
shastra) merupakan kata serapan
dari bahasa Sanskertaśāstra,
yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau
"pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti
"instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk
merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki
arti atau keindahan tertentu.
Yang
agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih
mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah
pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah
salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan
sastra.
Selain
itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak
banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa
yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau
pemikiran tertentu.
Biasanya
kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.
Jadi, yang termasuk dalam kategori
Sastra adalah:
· Novel
Novel adalah sebuah karya fiksiprosa
yang ditulis secara naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel
disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italianovella yang berarti
"sebuah kisah atau sepotong berita".
Novel lebih panjang
(setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen,
dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak.
Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam
kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.
Novel dalam bahasa Indonesia dibedakan dari roman.
Sebuah roman alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau tokoh cerita
juga lebih banyak.
Cerita pendek atau sering disingkat
sebagai cerpen adalah suatu
bentuk prosanaratiffiktif.
Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan
karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella
(dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya,
cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh,
plot,
tema,
bahasa dan insight
secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa
dalam berbagai jenis.
Cerita pendek
berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat
yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan.
Dengan munculnya novel yang realistis,
cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam
cerita-cerita karya E.T.A.
Hoffmann dan Anton Chekhov.
· Syair
Syair adalah salah satu jenis puisi lama. Ia berasal dari
Persia (sekarang Iran) dan telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan
kedatangan Islam. Kata syair berasal dari bahasa Arab syu’ur yang berarti
perasaan. Kata syu’ur berkembang menjadi kata syi’ru yang berarti puisi dalam
pengertian umum. Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi
secara umum. Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami
perubahan dan modifikasi sehingga syair di desain sesuai dengan keadaan dan
situasi yang terjadi.
· Puisi
Puisi (dari bahasa Yunani kuno:
ποιέω/ποιῶ
(poiéo/poió) = I create) adalah seni
tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk
tambahan, atau selain arti semantiknya.
Penekanan
pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan
rima adalah yang membedakan puisi dari prosa.
Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Pandangan kaum awam biasanya
membedakan puisi dan prosa dari jumlah huruf dan kalimat dalam karya tersebut.
Puisi lebih singkat dan padat, sedangkan prosa lebih mengalir seperti
mengutarakan cerita. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan
mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan
imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi
juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam
keadaan hatinya.
Baris-baris
pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal
tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Puisi
kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata
yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi
tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk
segala 'keanehan' yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam
menciptakan sebuah puisi.
Ada
beberapa perbedaan antara puisi
lama dan puisi
baru,
namun beberapa kasus
mengenai puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika
ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu 'pemadatan kata'.
Kebanyakan penyair aktif sekarang baik pemula ataupun bukan lebih mementingkan
gaya bahasa dan bukan pada pokok puisi tersebut.
Di dalam puisi
juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas
tersebut juga ada bemacam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar.
· Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis puisi
lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal
dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau
yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai
parikan, dalam bahasa Sunda
dikenal sebagai paparikan,
dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Lazimnya
pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap
baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak
akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a).
Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun
yang tertulis.
Semua bentuk pantun
terdiri atas dua bagian: sampiran
dan isi. Sampiran
adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya
agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian
kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris
terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Karmina
dan talibun merupakan bentuk kembangan pantun, dalam
artian memiliki bagian sampiran dan isi. Karmina merupakan pantun "versi
pendek" (hanya dua baris), sedangkan talibun adalah "versi
panjang" (enam baris atau lebih).
Sandiwara atau sering disebut juga Lakon (Bahasa Jawa), atau pertunjukan drama adalah suatu jenis cerita,
bisa dalam bentuk tertulis ataupun tak tertulis, yang terutama lebih ditujukan
untuk dipentaskan dari pada dibaca. Sebuah lakon tertulis merupakan suatu jenis
karya sastra yang terdiri dari dialog
antar para pelakon dan latar belakang kejadian. Lakon tidak tertulis biasanya
diambil dari cerita yang sudah umum diketahui dan hanya menjabarkan secara umum
jalan cerita dan karakter-karakter dalam cerita tersebut. Contoh karya lakon
tertulis yang terkenal misalnya adalah Romeo and Juliet dari William Shakespeare.
Sebuah sandiwara bisa berdasarkan naskah (skenario) atau tidak. Apabila tidak, maka semuanya
dipentaskan secara spontan dengan banyak improvisasi.
Secara
umum istilah "sandiwara" dalam bahasa Indonesia diartikan sama dengan
drama. Akan tetapi secara khusus istilah sandiwara mengacu kepada kesenian
pertunjukan teater drama tradisional rakyat Indonesia,
khususnya di daerah Jawa Barat.
Kelompok Sandiwara Sunda atau Sandiwara Indramayu dapat ditemukan di Jawa Barat
(terutama sekitar Cirebon dan Indramayu) dan Jakarta, salah satunya yang
terkenal adalah kelompok Sandiwara Sunda Miss
Tjitjih di daerah di Cempaka Baru Timur, Jakarta Pusat. Kisah
sandiwara ini dapat bersifat percintaan, komedi, horor, tragedi, atau kisah
roman sejarah.
Drama (Yunani Kuno: δρᾶμα)
adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor.
Kosakata ini berasal dari Bahasa Yunani
yang berarti "aksi", "perbuatan".
Drama bisa
diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film,
dan atau televisi. Drama juga terkadang dikombinasikan
dengan musik dan tarian,
sebagaimana sebuah opera.
Lukisan adalah karya seni yang proses
pembuatannya dilakukan dengan memulaskan cat dengangan alat kuas lukis, pisau
palet atau peralatan lain, yaitu memulaskan berbagai warna dan nuansa gradasi
warna, dengan kedalaman warna tertentu juga komposisi warna tertentu dari bahan
warna pigmen warna dalam pelarut (atau medium)
dan gen pengikat (lem) untuk pengencer air, gen pegikat berupa
minyak linen untuk cat minyak dengan pengencer terpenthin, pada permukaan
(penyangga) seperti kertas, kanvas,
atau dinding. Ini dilakukan oleh seorang pelukis; dengan kedalaman warna dan cita rasa
pelukis, definisi ini digunakan terutama jika ia merupakan pencipta suatu karya
lukisan.
Manusia telah melukis selama 6 kali lebih lama berbanding
penggunaan tulisan. Sebagai contoh lukisan-lukisan yang berada di gua-gua
tempat tinggal manusia prasejarah.
Kaligrafi, dari bahasa Yunani; καλλι "keindahan"
+ γραφος "menulis" ) Bahasa JepangNihongo日本語)
adalah seni menulis dengan indah dengan pena
sebagai hiasan. Tulisan dalam bentuk kaligrafi biasanya tidak untuk dibaca dengan
konsentrasi tinggi dalam waktu lama, karena sifatnya yang membuat mata cepat
lelah. Karena itulah sangat sulit menemukan contoh kaligrafi sebagai tipografibuku-buku
masa kini.
Meskipun kaligrafi dalam
tulisan
arab lebih dikenal, tetapi banyak pula penerapan aplikasi ke dalam
tulisan latin.
Kaligrafi Islam
Di dalam seni rupa
Islam, tulisan arab seringkali dibuat kaligrafi. Biasanya isinya disadur
ayat-ayat Al-Quran. Bentuknya bermacam-macam, tidak selalu
pena diatas kertas, tetapi seringkali juga ditatahkan di atas logam atau kulit.
Salah satu bentuk penerapan kaligrafi
Islam sebagai seni hias adalah di Istana Al Hamra, Spanyol.
Kaligrafi Arab Kayu
Kaligrafi Arab dari Kayu ini diukir di kayu, bisa dari kayu jati, kayu mahoni dan lainnya. Kaligrafi Arab Kayu ini di ukir oleh masyarakat Jepara. isi kaligrafi disadur dari ayat-ayat Al-Quran yang mempunyai khat turki atau yang lainnya. Kaligrafi arab Kayu terbagi menjadi beberapa kategori, kaligrafi Allah Muhammad, Kaligrafi ayat Kursi, Kaligrafi Ayat seribu dinar, kaligrafi asmaul husna, dan kaligrafi surah-surah Al-Quran
2.5
Perkembangan
Seni di Dunia dan di Indonesia
1.
Perkembangan
Seni Lukis Dunia
Lukisan-lukisan
tertua berada di Chauvet
Grotte di Perancis,
diklaim oleh beberapa sejarawan dari sekitar 32.000 tahun yang lalu. Lukisan
itu diukir dan dicat menggunakan oker merah dan pigmen hitam dan menampakan
kuda, badak, singa, kerbau, raksasa, desain abstrak dan sejenis sosok manusia
mungkin parsial. Namun bukti paling awal penciptaan lukisan telah ditemukan di
dua tempat penampungan batu di Arnhem Land, di Australia utara. Pada lapisan
terendah material pada situs ini tidak digunakan potongan oker diperkirakan
60.000 tahun. Para arkeolog juga menemukan sebuah fragmen dari lukisan batu
diawetkan dalam batu kapur batu-tempat penampungan di wilayah Kimberley
Utara-Australia Barat, yaitu tanggal 40 000 tahun [2]. Ada contoh lukisan gua
di seluruh dunia-di India , Perancis, Spanyol, Portugal, Cina, Australia, dan
lain-lain.
Dalam
budaya Barat lukisan minyak dan lukisan cat air memiliki tradisi kaya dan
kompleks dalam hal gaya dan subjek. Dalam tinta Timur, tinta dan warna historis
didominasi pilihan media dengan tradisi sama-sama kaya dan kompleks.
Penemuan
fotografi memiliki dampak besar pada lukisan. Pada 1829, foto pertama
diproduksi. Dari pertengahan hingga akhir abad 19, proses fotografi
ditingkatkan dan setelah tampak lebih luas, lukisan kehilangan banyak tujuan
historisnya untuk memberikan catatan yang akurat dari dunia yang dapat diamati.
Ada memulai serangkaian gerakan seni ke abad ke-20 di mana pandangan
Renaissance dunia itu terus terkikis, melalui Impresionisme,
Post-Impresionisme, Fauvisme, Ekspresionisme, Kubisme dan Dadaism. Lukisan
Timur dan Afrika, bagaimanapun, terus sejarah panjang stilisasi dan tidak
mengalami transformasi setara pada saat yang sama.
Seni
Modern dan Kontemporer telah menjauh dari nilai bersejarah kerajinan dan
dokumentasi yang mendukung konsep; ini membuat beberapa orang mengatakan pada
1960 bahwa lukisan, sebagai bentuk seni yang serius, sudah mati. Ini juga tidak
menghalangi sebagian besar pelukis yang hidup dari terus berlatih lukisan baik
secara keseluruhan atau sebagian dari pekerjaan mereka. Vitalitas dan
fleksibilitas dari lukisan di abad 21 memungkiri pernyataan prematur dari
kehancurannya. Dalam zaman yang ditandai dengan gagasan pluralisme, tidak ada
konsensus mengenai gaya perwakilan zaman. Karya-karya penting seni terus
dilakukan dalam berbagai macam gaya dan temperamen estetika, pasar yang tersisa
untuk menilai prestasi.
Di
antara arah yang berkelanjutan dan arus dalam lukisan pada awal abad ke-21
adalah lukisan monokrom, Hard-tepi lukisan, abstraksi geometris, Peruntukan,
Hyperrealism, fotorealisme, Ekspresionisme, Minimalis, Lyrical Abstraction, Pop
Art, Op Art, Abstrak Ekspresionisme, Warna Lapangan lukisan,
Neo-ekspresionisme, Kolase, lukisan Intermedia, lukisan kumpulan, lukisan
Komputer seni, lukisan postmodern, Neo-Dada lukisan, lukisan kanvas Berbentuk,
lukisan mural lingkungan, lukisan tokoh tradisional, lukisan Pemandangan,
lukisan Potret, dan cat-on- kaca animasi.
Seni lukis dunia yang terkenal dan bersejarah abad
XVI M terjadi pada masa Renaissance di Eropa. Ada dua aliran besar yang
berkembang di sana. Pertama, aliran yang berusaha kearah penciptaan bentuk
penciptaan bentuk yang sederhana dan kedua, berusaha menggambarkan kenyataan –
kenyataan serta mengemukakan segala sesuatu yang bersifat cerita. Dalam
masa puncak Renaissance ini terkenal “ Tri Tunggal” yaitu Leonardo da Vinci,
Michael Angelo dan Rafael Santi”.
Masa Renaissance
1.
Leonardo
da Vinci (1452-1519)
Dia adalah seorang jenius serba
bias, sebagai pelukis, sarjana, pematung, arsitek, penyelidik alam, ahli
bangunan, ahli ilmu pasti, penyair, musikus, ahli botani, ahli kartografi,
geologi, matematika, dan filsafat. Gurunya adalah Verrochio di Firenze. Adapun
karya karyanya yang terkenal adalah:
1.
Penyembahan Majusi (1481, lukisan)
2.
Trattato
della pittura (buku seni dengan goresan penanya)
3.
Monalisa (lukisan Masterpiece)
4.
Penjamuan makanan terakhir (Lukisan
Legendaris)
5.
Potret diri (lukisan)
6.
Santapan malam kudus di gereja
2.
Michael
Angelo (1475- 1564)
Michael
Angelo mempunyai nama lengkap, yaitu Michael Angelo Buonarroti. Beliau adalah
seorang ahli pahat, arsitek, dan pematung ulung. Kaya – karyanya yang terkenal
adalah :
1.
“David, Nabi Musa, dan Budak (patung)
2.
“Penciptaan Adam” (lukisan dinding)
3.
“Bunda Maria”
4.
“Pieta (pahatan) menggambarka Maria
sedang memangku Yesus di Vatican, Roma”
5.
“ Konstruksi menara gereja santo petrus
di Roma”
6.
“Paus Yulius II”.
7.
“Madonna dari Foligno”
3.
Raffael
Santi (Sanzio)
Beliau
seorang pelikis ulung. Karyanya yang terkenal, yaitu
1. “Ibu
dan Anak” ( lukisan )
2. “Lukisan
potret, Fresco Fresco di Vatican”.
3. “Bunda
Maria ( Madonna ) menggendong bayi Isa”.
Lukisan Zaman
Barok (Baroque)
Barok berasal dari kata Romawi yang berarti “tidak beraturan” atau
“menyimpang” . Lahir di Italia pada abad ke-7 dan ke-8 M. Bapak Barok adalah
“Michael Angelo” dan “Pallaidio”, mereka sangat menjiwai paham ini. Seni Barok
berkembang di Prancis, Belgia, Belanda, Jerman, Austria, Inggris, Skandinavia,
Norwegia, Swedia, dan Spanyol.
Ciri seni lukis Barok adalah sapuannya lebar – lebar, warna kadang – kadang
saling bersilang, bentuk tampak disugesti, komposisinya tidak seimbang namun
dinamis. Pelukis yang terkenal adalah Peter
Paul Rubens ( Belanda ) Rembarandt Van Rijn ( Belanda )
1. Peter Paul Rubens
Pelopor
Barok dari Belanda, gurunya adalah Michael Angelo dan Titian. Dia belajar ke
Italia. Karyanya terkenal adalah :
1.
Lukisan tubuh manusia penuh dengan otot – otot serta
perkasa.
2.
Lukisan gaya realisme.
2. Frans Hals
Dia menguasai teknik akademik, cirri khasnya
dalam melukis adalah suasana lesu dan gembira. Karyanya lukisan orang, kumpulan
perwira tinggi, pembesar negeri, dan rakyat banyak.
3. Rembrandt Van Rijn ( 1607-1669 )
Pelukis Belanda dengan karyanya The night wacht dan Etsa.
Seni Zaman Rococo
Berkembang
pada abad ke-18. “Kemunduran Barok” dari kata “Rocaille” yang artinya “seni
kulit kerang”, suatu hiasan yang digemari saat itu, namun karya seperti itu
mutunya tetap rendah. Tokohnya adalah Jean
Antoine Watteau. Cirri gaya Rococo adalah membawa sikap – sikap yang
berkehendak pada kehendak kosong, berlebihan dan dibuat – buat. Lalu
memperlihatkan permainan yang fantastik serta permainan cahaya tampak pada
interior dan pembuatan barang rumah tangga. Contohnya interior hotel de Soubise, istana Royal, hotel del la vrillierer, dan
Maison Brethons.
Catatan :
Leonardo Da Vinci (1452-1519) dengan karyanya lukisan “Monalisa”, lukisan
bangsawan wanita dari Florence, dan tersimpan di museum LOUVRE Paris, meskipun
pernah dicuri tahun 1911, namun akhirnya kembali.
Perkembangan Seni Lukis (seni rupa) di Indonesia
1. Masa
Perintis Seni Rupa Modern Indonesia
1.1 Masa Seni Raden Saleh Syarif Bustaman
Raden Saleh diasuh oleh A. A. J. Payen
atau A. J. J. Payen. Corak dan gaya atau aliran lukisannya bersifat romantic.
Corak ini berkiblat pada Eugene Delacroirc. Obyek – obyek yang biasa
digunakannya adalah binatang dan alam.
Judul –
judul lukisannya yang terkenal, yaitu :
1. Kampung
2. Orang berjalan kaki
3. Sebuah jalan di desa
4. Berburu menjangan di Jawa
5. Berburu banteng di Jawa
6. Antara hidup dan mati
7. Perkelahian singa dan macan merebut seekor kuda
8. Binatang buas
1.2 Masa Indonesia Jelita
Nama
ini diambil dari gaya lukisan yang berkembang pada masa itu, yaitu menyajikan
kemolekan dan kejelitaan tanah air tercinta. Pelukis – pelukis yang terkenal
antara lain :
1. Abdullah Suryo Subroto (Ayah Basuki Abdullah)
2. Raden Mas Pri Ngadi
3. Wahidi
4. Basuki Abdullah
5. Rudolf Bonet/Bonnet (1895-1978)
6. Le Mayeur
7. De Zentje
8. Adolf
9. Walter Spies
10.Van Frank
11. Lokatelli
12. Theomeiyer
13. Stasscher
14. Dake
15. Sayern
16. Sukardji
17. Gunadi
18. Ermast
1.3 Periode
Persatuan Ahli Gambar Indonesia
Disingkat persegi (1938-1942). Persegi didirikan tanggal 23 Oktober 1938.
Ketuanya : Agus Djaya
Sekretaris : S. Soedjojono (S. Sujoyono)
Anggotanya : Ramli, Abdul Salam, G. A. Soekirno, Emiria,
Sunasa, Sudiarjo, Herbeth Hutagalung, Suab, Sastradiwirya, Ateng Rusya, Oton
Lakmana, Surono, Suromi, Sumitro, S. Tutur, Saptarita, dan Otto Djaya.
1.4 Periode Pendudukan Jepang
Pelukisnya adalah Basuki Abdullah, Affandi, Kartana, Yuda Kusomo, Nyoman
Ngedon, Ki Hajar Dewantara, K. H. Mas Mansyur, Soekarno, Hatta, Agus Djaya,
Hendra Gunawan, Henk Ngantunk, dan Otto Djaya.
Kemudian 4 serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, K.
H.Masnsyur dan Ki Hajar Dewantara mrndirikan organisasi Putera (pusat tenaga
rakyat) pada tanggal 16 April 1943. Yang membidangi kebudayaan pada periode
pendudukan Jepang, yaitu S. Soejoyono. Yang mengasuh bidang kesenian adalah
Affandi. Organisasi yang didirikan Jepang untuk Putera adalah “Keimin Bhunka
Shidoso” pimpinan Agus Djaya. Putera dibubarkan pada tahun 1944 oleh pemerintah
Jepang dan S. Soedjojono diangkat sebagai tenaga pengajar.
1.5 Periode
Pendirian Sanggar – Sanggar (1945-1950)
1. Sanggar “Seniman Masyarakat” (1946)
Pimpinan adalah Affandi, kegitannya tidak bertahan lama karena Affandi
sebagai pimpinan kurang memahami teori seni tetapi hanya dapat mempraktikkannya
saja. Lukisan Affandi sangat banyak dank has, ia seorang maestro lukisan,
Indonesia yang sangat terkenal. Karya – karya Affandi antara lain lukisan Potret diri, istriku, sabung ayam, barong (1986),
lukisan ini ekspresionis dengan media cat minyak diatas kanvas berukuran
120x200 cm, berharga 200 juta, Ibuku. Hasil karya lukisannya kini dapat dilihat
Galeri Affandi, dekat Banguntapan Yogyakarta yang berbentuk pelepah daun pisang
karya Affandi sendiri.
2. Sanggar “Indonesia Muda” (SIM)
Pimpinannya adalah S. Soedjojono. Anggotanya adalah Setjojosa, Affandi,
Hendra Gunawan, Sudarso, Sudiarjo, Trubus, Surono, Suromo, Zaini, Dullah,
Kartono Yudo Kusumo, Basuki Resebowo, Rusli, Hariyadi, Abdul Salam, D. Joes,
dan Sasongko.
Anggota yang
memisahkan diri dari SIM, yaitu Affandi, Hendra Gunawan, Sudarso, Trubus,
Setjojoso, Sasongko, dengan mendirikan sanggar “Pelukis Rakyat”.
3. Sanggar “Prabangkara”
Memberikan
kursus menggambar, akhirnya tahun 1948 mendirikan SMTA guru gambar di
Ypgyakarta, dipelopori oleh R. J. K. Thamsi dan Jayengasromo.
4. Perkumpulan “Angkatan Seni Rupa Indonesia”
Berdiri di
Medan (sumut), dengan pimpinannya Ismail Daylal, dengan anggotanya Nasyah
Zamin, Hasan Siregar, Hasan Jafar, dan Husein.
5. “Seniman Muda Indonesia”
Berdiri di
Bukit Tinggi, Sumatera Barat.
6. “Gabungan Pelukis Indonesia Indonesia” di Jakarta
Pimpinannya adalah Affandi.
1.6 Perkembangan
Seni Rupa (lukis) Setelah Tahun 1950-an
a. Berdirinya “Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) di Yogyakarta tanggal 18 Januari 1950, direkturnya R. J.
Thamsi.
b. Berdirinya “Balai Perguruan Tinggi Guru Gambar” oleh prof. Syaifei
Soemardja, tahun 1950.tahun 1959 menjadi jurusan seni rupa ITB.
1.7 Masa
Seni Rupa Baru Indonesia
Kelompok seni Rupa Baru Indonesia (KSRBI) berdiri tahun 1974. Diprakarsai
oleh Jimmy Supangkat, Bachtiar, Zainul, Dede Eriusupria, Munniardhi, Nani
Mirna, Reda Surana, Slamet, dan Nyomanuarta.
1.8 Pelukis
Maestro Indonesia
Pelukis
Maestro Legendaris Indonesia versi JAVADESINDOArt Gallery, diapresiasi berdasarkan talenta, kontribusi dan dedikasi
para Pelukis dalam perkembangan bidang seni rupa khususnya karya seni lukis di
Indonesia oleh para pengamat dan kritisi seni.
RADEN
SALEH (Semarang1807–1880)
Salahsatu Pelukis Maestro Legendaris
Indonesia pada era sebelum kemerdekaan, saat Indonesia masih dijajah Belanda.
Raden Saleh merupakan salah satu Pelukis Maestro Indonesia yang diakui sebagai
Pelukis kelas Dunia. Karya-karya lukisanya merupakan saksi sejarah, banyak
menceritakan tentang situasi pada jaman perjuangan dan kehidupan masyarakat
khususnya Jawa. Salah satu karya lukisanya yang terkenal adalah “Penangkapan
Diponegoro”, Raden Saleh juga mendapat pengahargaan atas talenta karya seninya,
sehingga Beliau mendapat beasiswa dari pemerintah Belanda untuk Studi di Negara
Belanda dan Negara-negara Eropa lainya. Gaya aliran Lukisan saleh adalah gaya
Naturalism, Realism dan Klasik.
Salah satu karya lukisan Raden Saleh
berjudul " Berburu" media lukisan cat minyak diatas canvas, dikoleksi
oleh Museum Mesdag, Belanda.
AFFANDI ( Cirebon 1907 – 1990 )
merupakan salah satu Pelukis Maestro
Legendaris Indonesia yang namanya telah mendunia karena karya-karya lukisan
abstraknya yang unik dan berkarakter, dimana gaya lukisanya tersebut belum
pernah ada, atau belum pernah diciptakan oleh pelukis sebelumya. Gaya aliran
Lukisanya merupakan gaya baru dalam aliran lukisan modern khususnya
ekspresionism. Karya-karya Lukisanya banyak mendapatkan apresiasi dari para
pengamat seni baik dari dalam dan luar negeri, beliau aktif berpameran tunggal
di Negara-negara seperti: Inggris, Eropa, Amerika dan India, pada masa Tahun
1950-an.
Affandi merupakan salah satu Pelukis yang paling produktif, dimana beliau telah menciptakan lebih dari 2 ribu lukisan selama hidupnya, karyanya telah tersebar diseluruh pelosok Dunia dan dikoleksi oleh para Kolektor kelas lokal dan Dunia.
Affandi merupakan salah satu Pelukis yang paling produktif, dimana beliau telah menciptakan lebih dari 2 ribu lukisan selama hidupnya, karyanya telah tersebar diseluruh pelosok Dunia dan dikoleksi oleh para Kolektor kelas lokal dan Dunia.
Gaya aliran Lukisan Affandi adalah
Abstrak yang masuk dalam bagian aliran ekspresionism.
salah satu karya lukisan Affandi
berjudul "Wajah - wajah putra Irian" , media lukisan cat minyak
diatas canvas, ukuran 98cm X 126cm, dibuat tahun 1974.
BASUKI ABDULLAH ( Surakarta 1915 – 1993 )
Pelukis Maestro Legendaris Indonesia
yang lahir di Surakarta, bakat dan talenta melukisnya yang luar biasa terlihat
dari setiap karya Lukisanya, warna-warna yang terkombinasi matang, kehalusan
goresan, kesempurnaan anatomi obyek dan komposisi obyek.
Basuki Abdullah semasa karirnya
sebagai seorang Pelukis Maestro, pernah mengawali karirnya studi di Belanda,
dan mengadakan perjalanan ke Negara-negar Eropa untuk memperdalam pengetahuanya
tentang Seni rupa, diantaranya adalah Negara Prancis dan Italia, Negara asal
dari para Pelukis Maestro kelas Dunia ( Picasso, Leonardo da Vinci, Renoir,
Monet, Paul Gaugin, Dll. ).
Salah satu prestasinya yang
mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata Dunia adalah kesuksesanya menjuarai
lomba sayembara melukis pada waktu penobatan Ratu Yuliana (Belanda ) pada 6
September 1948, Basuki Abdullah menjadi juara dan berhasil menyingkirkan 87
Pelukis dari Eropa, beliau juga pernah diangkat menjadi Pelukis tetap di Istana
Merdeka, dan karya-karyanya banyak menghiasi ruangan Istana Merdeka.
Semasa hidupnya Basuki Abdullah
banyak menerima penghargaan baik dari dalam dan luar Negeri atas Dedikasinya
dalam Dunia seni khususnya Lukisan, gaya aliran Lukisan Basuki Abdullah adalah
Realism dan Naturalism.
2.
Sejarah Perkembangan Teater
Asal
Mula Sejarah Teater Dunia
Sejarah
awal mula teater, berasal dari Raja
Pericles, seorang raja pecinta ilmu pengetahuan dan seni. Pada tahun 1600
sampai 1200 S.M di zaman Yunani kuno beliau membangun sebuah gedung pertunjukan
tertutup yang disebut “Odeon” dari
bahan kayu, dan juga atas jasanya berhasil pula didirikan panggung terbuka
“Epiddurus” yang dapat menampung sekitar 1500 penonton, dimana penonton pria
dan wanita dipisahkan.
Pada
zaman Romawi kuno, dibuktikan dengan ditemukannya “Amphitheater” yang
diperkirakan sekitar abad 5 S.M dan direnovasi pada abad ke 15 M, yang dapat
menampung 40.000 sampai dengan 50.000 penonton.
Pada
akhirnya, dari seni Yunani dan Romawi kuno itu kemudian menjalar ke pusat
pemerintahan di penjuru Eropa, diantaranya di Italia dikenal drama “Comedia
dell Arte” yang bersumber dari banyolan Romawi meluas ke Belanda, Perancis, dan
Inggris, serta di Indonesia disebut “gaya seniman miring atau seniman sinting”.
Di Inggris dikenal karya emas William Shakespeare (1564-1617) dengan judul Hamlet (drama tragedi) dan Romeo and
Yuliete (drama tragedi), dan lain-lain. Di Jerman, muncul Johan Christoph Gottsched, seorang kritikus sastra yang mengulas
dan membedah peraturan sastra, karyanya mengangkat teater Jerman setingkat
lebih tinggi daripada pertunjukan kasar Punch
and Judy (pertunjukan baku) serta menjadikan teater Perancis sebagai contoh
yang patut ditiru secara selektif dan bijaksana. Begitu pula Gotthold Raphraim Lessing lewat
karyanya Mina Von Barnhelm dan Nathan
yang Bijaksana, drama asli tahun 1779. Dari Norwegia ada Henrik Ibsen.
Gedung
teater pada zaman Yunani kuno merupakan seni bangunan profan yang berfungsi
sebagai tempat pertunjukan (tonil), berbentuk tapal kuda yang terletak di
lereng bukit dan berupakan bangunan yang terbuka.
Ada Anton Chekov (Rusia) menulis drama
komedi sebagai bahan pementasan teater. Karyanya berpengaruh luas dan besar
pada penulis drama-drama untuk pementasan teater di Indonesia seperti Muhammad Yamin, Sanusi Pane, Anjar Asmara,
dan lain-lain.
Perkembangan seni di Indonesia
Teater pada masa Jawa Kuno
Pada
dasarnya, seni tater hanyalah berupa seni diatas bangsal kotak (di Jawa dan
Bali) sebagai “ekspresi komunikasi” (zaman mesolitikum) dan seni pertunjukan.
Masyarakat kota yang kurang terpelajar dalam “Seni teater kebudayaan massa”
seperti komedi Stambul, Dardanella, Sandiwara Rakyat setelah perang.
Teater
pada masa Jawa kuno kebanyakan mempunyai unsur nyanyian, tarian, musik, gerak
isyarat, sikap badan, pengawakan, dialog serta ditambah dengan riasan wajah.
Salah satu yang sering diberitakan pada masa Jawa kuno, yaitu wayang ringgit,
wayang wong, dan wayang purwa. Ceritanya seputar cerita Ramayana, Mahabharata,
Sumber Susatra, Supraba Duta, Smarabahana, Boma, dan Bisman Kumara.
Jenis-jenis
Teater Rakyat
Teater rakyat
tidak mempunyai hubungan dengan istana, berawal dari daerah pedesaan dan
sifatya sederhana, spontan serta mempunyai hubugan dengan konsep-konsep
religius kuno, dan hanya bersifat hiburan.
a. Teater rakyat Jawa Timur
Teater rakyat Jawa Timur, yaitu
jenis teater yang bertolak dari sastra lisan yang dituturkan dan belum
dipentaskan secara komplit, antara lain kentrung
(pantun kentrung), yaitu cerita rakyat yang secara lisan disampaikan dalam
kentrung, seperti pada upacara khitanan, tingkepan, tolak bala (ruwatan),
cerita legenda Jaka Tarub, Nabi Musa dan Nabi Yusuf. Juga ada seni pertunjukan
Wayang Beber dari Pacitan, Reog Ponorogo, dan Topeng Malang.
b. Teater rakyat Jawa Barat
Teater rakyat Jawa Barat meliputi
Ronggeng gunung, topeng Blantah, Ubrud, Topeng Banyet (Krawang-Bekasi), Longser
(Bandung), Sintren (Cirebon), dan Wayang Topeng.
c. Teater rakyat Jawa Tengah dan Yogyakarta
Teater
rakyat Jawa Tengah dan Yogyakarta mencakup Srandul (Kabupaten Klaten),
Ande-Ande Lumut (Cerita Panji), Kisah Cinta Kasih, Dhadungawuk (dari Kerajaan
Demak), Wayang Topeng, Kethek Ongleg, Jatilan, Dalang Jemblung (Banyumas),
Bedhaya, dan Langen Wanara.
d. Teater rakyat Riau
Teater
rakyat Riau seperti teater Makyong (pengaruh China, Malaysia, Singapura) yang
melibatkan seni tari, musik, sastra, dan teater tradisi. Menggunakan alat
seperti gendang, serunai, rebab, gong, dan dimainkan menggunakan topeng.
Begitu
juga dari daerah lain, seperti Cepung (Lombok), Cekepung (Bali), Sinrilik
(Sulawesi Selatan), Bakaba (Sumatra Barat), dan Dangderia (Aceh).
e. Teater rakyat Betawi
Teater
rakyat Betawi antara lain topeng betawi, Lenong, Samra atau Samrat, yaitu
diiringi alat musik seperti biola, gendang, kercek, kormunium, dan banyolan.
Ada juga teater rakyat Mamanda (Kalimantan Selatan).
Teater
Kraton
Cirinya untuk memenuhi kebutuhan istana, tahap
perkembangan lebih tinggi dalam pengertian lebih evolusioner, bila dibandingkan
dengan kesenian rakyat, bersifat formal, halus dan terikat aturan yang tepat,
menampilkan serba keprotokoleran, ditampilkan untuk kepentingan suci atau
sakral. Contoh teater kraton meliputi wayang boneka, wayang orang, dan
legendrinya (Mandrawanara).
Jika
demikian, teater tradisional Indonesia, berkembang dari nuansa ritual atau religiusitas,
merupakan teater pementasan yang berupa pergelaran lakon, diiringi musik
tetabuhan, tarian, nyanyian, dan unsur lawak, bertempat di alam bebas, untuk teater
rakyat dan teater kraton.
Teater
Modern
Teater modern adalah "hasil cipta, rasa dan karsa
orang-orang maju, yang diciptakan dari kota, oleh kota, dan untuk penduduk
kota".
Ciri
dari teater modern, antara lain pementasan dilaksanakan di lokasi khusus,
biasanya di gedung pertunjukan, tirai yang bisa diangkat dan diturunkan,
penonton wajib memberi kontribusi, unsur cerita yang dipentaskan berhubungan
dengan kondisi sezaman, namun ada pengecualian, ungkapan bentuk teater
menyajikan jalinan kata dan bahasa yang maju, misalnya ada intermezzo, pemimpin
pertunjukan, lagu-lagu, dan sebagainya, bahasa yang diucapkan bahasa Melayu
Pasar, yaitu bahasa yang merupakan lingua franca pada masyarakat kota waktu
itu, adanya naskah tertulis.
Perkembangan
teater modern di Indonesia secara kronologis, sebagai berikut:
1. Masa Perintis Teater Modern
(1885-1925)
a) Teater
Bangsawan (1885-1905)
Teater bangsawan
berasal dari Penang, Malaysia melakukan pertunjukan dari Sumatra, Jawa, dan
Kalimantan Selatan yang akhirnya mengeluarkan Mamanda oleh Komedi Indra
Bangsawan itu.
b) B.
Teater Stambul (1891-1906) dan Turki
c) Teater
Opera (1906-1925)
Teater opera oleh Indra Ratu Opera dari Malaysia
2. Masa Kebangkitan Teater Modern
(1924-1941)
a) Teater
Miss Robert Orion atau Oreon (1925)
b) Teater
Dardanella Opera (1926-1934)
c)
Teater/awal teater modern Indonesia
(1926)
3. Masa Perkembangan Teater Modern
(1942-1970)
a) Teater
zaman Jepang
b) Teater
tahun 50-an
c) Teater
tahun 60-an
4. Masa Teater Mutakhir (1970-1980)
Tokohnya
adalah Putu Wijaya, W.S. Rendra, Arifin C. Noer, dan Teguh Karya.
3.
Perkembangan
Seni Tari Dunia
1.
Seni
Tari Klasik Yunani
Seni tari klasik
Yunani merupakan sumber inspirasi Kebdayaan Barat. Perwatakan tari Yunani,
sesudah masa Homeros, ialah bahwa
pendidkan bangsa Yunani terpusat pada retorika dan perbuatan keberanian,
kesenian, dan pengobatan. Athena mengenal dan mengahargai dewa-dewa kesenian
terutama Dewa Penari yaitu “Zeus” dan “Dionisos”.
Ahli
Filsufnya, Plato mengatakan “bahwa
keindahan alam adalah gambaran (imaji) sejelas-jelasnya dari kenyataan ideal,
bahwa keindahan sebagai pendidikan, lepas dari suatu kesadaran moral tertentu.
Bahwa seni bukanlah imitasi sesuatu yang tampak melainkan kembali ke
prinsip-prinsipnya. Aristoteles menyatakan
bahwa senam dan musik adalah mata pelajaran untuk latihan jiwa yang terpenting
karena berakibat pembersihan jiwa dan pengembangan perbuatan baik. Hal ini
diteliti oleh “Isadora Duncan”
2.
Seni
Tari Klasik India
Kepercayaan
klasik bangsa Hindu menyatakan bahwa dunia semesta terjadi karena gerak tari
Dewa Syiwa. Perwatakan tari India sesuai dengan pendidikan tradisionalnya
megarah ke tujuan akhir “Nirwana” (surga) yang tepat dicapai lewat kebijakan
dan pengawasan tingakah laku pribadi. India menempatkan seni tarinya paling
tinggi sebagai upacara keagamaan karena agamanya menyembah dewa tari, yaitu
Syiwa yang menciptakan alam semesta dengan menari. Dewa Syiwa disebut dengan
“Nataraja“ (raja penari), “Natapria” (penari yang selalu menari penuh cita),
“Mahanata” (penari terbesar).
Filsufnya
Rabindranath Tagore, Mengatakan
bahwa kehidupan adalah “tari kemauan, dan alam semesta, memiliki satu-satunya
bahasa sikap tubuh, yang berbicara, dalam suara, gambar, dan tari”. Krishnamurti mengatakan bahwa meditasi
adalah tindakan dan reaksi serta segala yang di dalam hidup mempengaruhi kita.
Kepercayaan klasik bangsa Hindu
mengatakan bahwa dunia semesta terjadi karena gerak tari Dewa Syiwa. Karena
Dewa Syiwa dipuja dan sangat ditakuti, termuat dalam kitab “Natya Sastra” (2000
tahun yang lalu) yang terdiri atas 108 pose gerak tari (karana) yang merupakan Weda tari dan drama adalah buku suci ke-5,
serta ensiklopedinya yang keramat.
3. Seni Tari Klasik Cina
Sejak
masa Kon Fu Tse (abad 5 SM), tujuan
pendidikan klasik bangsa Cina adalah pemeliharaan tetap segala sesuatu yang
ada, pemujaan pada roh nenek moyang adalah sesuatu yang ada, pemujaan pada roh
nenek moyang adalah lebih dari moralitas, dan memasukkan seni tari sebagai
bagian dari pendidikan bangsa yang penting.
Dalam
buku “Li Ki King”, satu di antara 9 buku kono Tiongkok berisi tahap-tahap
pendidikan :
1. Umur
13 tahun mulai belajar musik, nyayian untuk tarian Tscho
2. Umur
15 tahun mulai belajar tari siang dan berlatih memanah
3. Umur
20 tahun mulai belajar tarian Ta Hia.
Seperti tari
Singa “Barongsai” Cina dan tari naga “Liong” Cina.
4. Seni Tari Klasik Jepang
Jenis tari magis seremonial dalam agama
Shinto. Tari ini dilakukan oleh pendeta-pendeta wanita. Ahlinya “Jigoro Kano”,
penemu Yudo di tahun 1882, merupakan saringan dari Yuyitsu yang ada sejak 2000
tahun yang lalu. Contohnya Tari naga Jepang.
5. Seni Tari Mesir Kuno
Mesir kuno yang memiliki Dewa tari ialah
“Baal”, dipelajari oleh ‘Ruth St.Denis” yang tertarik pada gambar “Dewa Iis”,
pembungkus kotak cerutu.
6.
Seni Tari Klasik Tibet
Seni tari klasik Tibet memiliki
perpaduan dan keserasian antara tari dan nyanyi serta dialog dan syair yang
terdiri atas 7 – 9 kata, dilakukan oleh “Dalai Lama” (Pendeta Lama).
7.
Seni Tari Klasik Yahudi
Yahudi meyakini seni tari adalah pendidikan moral
dan kesadaran nasional penuh. Contohnya Tari Sahara.
8.
Seni Tari Phunisia
Phunisia
memiliki Dewa tari “Marqod”.
Perkembangan Seni Tari di Eropa
1.
Prancis (abad ke-16)
Lahirlah
“Ballet” pada zaman Raja Louis XIV, yang kemudian merupakan seni tari barat
umunya karena tekniknya yang tinggi “Bourre” (tari pergaulan), berirama 2/4.
2.
Spanyol (abad ke-17)
Lahirlah
“Sarabande” (tari pergaulan) berirama ¾, dari bangsa Moor dalam irama cepat.
3.
Polandia (abad ke-18)
Lahir “Polanaise”
(tari pergaulan) berirama 3/4, bernapaskan mars dengan sikap khusus dalam
ruang.
4.
Italia (abad ke-19)
Lahir
“Tarantella” (tari pergaulan) berirama 6/8 sangat cepat dan hidup, dengan
iringan gitar dan para penari sambil menyembunyikan Tamborin.
5.
Inggris
Lahir “Gigue”
(tari pergaulan) berirama 6/8 dan 12/8, tarinya meloncat gembira dengan cepat.
6. Jerman
Lahir “Galop” (tari pergaulan) mengandung humor,
berirama cepat dengan putaran dan tarikan-tarikan.
Tari Pesta Barat
1. Ballroom
dance (negara Barat)
a.
Dengan pola irama Waltz (berayun-ayun),
Quick Step (rapi), Blues (lembut mengalir), Tango (tegas erotis), Jive
(cekatan).
2. Rhytim
Dance (Amerika Latin)
a.
Rumba (erotis), Samba (bergegas), dan
Bosanova (formal).
3. Hot
Dance, seperti Twist, Soul, Breakdance.
Sejarah Perkembangan Seni Tari di
Indonesia
Relief Candi Borobudur dan Prambanan pada permulaan
abad ke-9 Masehi memperlihatkan indahnya sikap dan komposisi tari di zamannya.
Natya sastra membagi tari atas tiga bagian, yaitu Natya adalah kombinasi antara
tari dan akting, Nrtta adalah gerak-gerik murni yang tidak mempunyai makna
apapun, dan Nrtya adalah benar-benar bentuk tari, gerak badan, tangan, anggota
badan lainnya, serta ekspresi muka yang mengandung rasa.
Karana (gerak tari) yang berjumlah 108 adalah
koordinasi dari :
a) Posisi kaki atau dasar kaki (sthanaka) 6 macam.
b) Gerak kaki (cari) ada 32 macam.
c) Gerak maknawi tangan (Nrtta hasta) ada 27 macam.
1)
Zaman Majapahit (1333–1369 M)
Raja
Hayam Wuruk sering menari dan ayahanda beliau memilihkan lagu, sedangkan ibunda
membuatkan liriknya.
2)
Zaman Kerajaan Padang (1547 – 1582)
Lahirnya
tari Srimpi, Bedoyo dan Beksan.
3)
Sultan Hamenku Buwono I (1746 – 1755)
Menciptakan
tari “Beksan Lawung Trunajaya”, yaitu tari pemelihara jiwa keprajuritan yang
menggunakan semacam tombak (zaman Kerajaaan Mataram Ngayogyakarta).
4)
Pangeran Soerjadiningrat
Seorang
penari Kraton Yogyakarta bersama kerabat Kraton lainnya menirikan sekolah tari
klasik “Krisdo Bekso Wiromo” di luar tembok istana pada tanggal 17 Agustus
1918, seusai Perang Dunia I yang berguna bagi pemuda Yong Yava dan pertama di
Indonesia.
5)
Kurang lebih tahun 1930, Perguruan Taman
Siswa Yogyakarta memasukkan pendidikan tari ke dalam kurikulum sekolahnya.
6)
Pada Perempat Pertama Abad ke-20 (tahun
1926), I Mario di Bali menciptakan tari Kebyar.
7)
Lahirnya Para Perintis Seni Tari di
Indonesia
Yaitu
Wasisto Soerjadiningrat, Suastuti Notoyudo, Hardono, Soedarso Pringgoboto, Dr.
Priyono.
8)
Pertengahan bulan Juli 1947
Para
pelajar sukses mempergelarkan cerita “Calon Arang” dengan gaya wayang wong,
sutradara Dr. Priyono.
9)
Pertukaran Seni tari antardaerah antara
Yogyakarta, Solo, dan Bandung di Yogyakarta tahun 1953.
10) Pengiriman
misi kesenian I ke luar negeri ke RRC tahun 1954 (gabungan penari dan musisi
dari Bandung, Yogyakarta, Solo, Medan, Ujung Pandang, dan Jakarta)
11) Uji
coba kreasi baru Wisnoe Wardhana
Dia
menampilkan tari Pekan Olahraga pada Kongres Pemuda Indonesia di Surabaya tahun
1956.
12) Studi
Banding
Ke Amerika Serikat,
Filipina, Jepang, Kanada, Inggris, Prancis, Denmark, Nederland, Jerman Barat,
Swiss, Italia, Vatikan, Yunani, India, Thailand, dan Singapura.
13) Nyonya
Kailola di Jakarta
Menyelenggarakan
pendidikan seni tari modern di Indonesia.
14) Pusat
Latihan Tari Bagong Kussudiarjo dan Contemporary Dance School Wisnoe
Wardhana muncul di Yogyakarta tahun
1958.
15) Seksi
kesenian dan kontingen Yogyakarta Wisnoe Wardhana hadir di forum Kongres
Pemuda Indonesia di Bandung tahun
1958-1959.
16) Pergelaran
seni tari Farida Utoyo, Leska Ong, Syaugi Bustami, Bagong Kussudiarjo, dan
Wisnoe Wardhana oleh impresariat Indonesia di Gedung Opera Jakarta.
17) Pameran
Terapung Indonesia (1960) Pemerintah Indonesia.
Peningkatan
pariwisata tujuan ke Hawai, Jepang, Hongkong, Filipina, Singapura, dengan
penampilan tari Nyoman Sudani dari Bali, Marlia, dari Jawa Barat, Rusman dari
Surakarta, Wisnoe Wardhana, Swandari, dan Kardjono dari Yogyakarta.
18) Konservatori
Karwitan Surakarta, Bali, Bandung, tahun 1950-an.
19) Pemerintah
RI mendirikan Konservatori Tari Indonesia (KONRI) Yogyakarta tahun 1961.
Guna memelihara dan
mengembangkan seni tari klasik Jawa, Sunda, Bali.
20) Organisasi
"irama Citra" (1950-1963)
21) Tokohnya
Suastuti Notoyudo menampilkan drama tari Lutung Kasarung dan Calon Arang
Soedarso Pringgoboto. Krido Bekso Wiromo menampilkan drama tari
'Ranggawale", drama tari "Jaya Majapahit".
Pementasan drama tari Nusa Pertiwi tahun 1963.
22)
Dipentaskan 150 penari di Gelanggang
Olahraga Senayan Jakarta.
Drama tari " Topeng Keris Empu
Gandring" menggunakan dialog bahasa Indonesia di TIM Jakarta.
23)
Akademi Tari Wisnoe Wardhana berdiri
tanggal 22 Maret 1963.
Setelah
Contemporary Dance School Wisnoe Wardhana meningkat.
24)
Berdirinya Akademi Seni Tari Indonesia
(ASTI) Yogyakarta tahun 1963 oleh Pemerintah RI.
25)
Ekspo 72, Osaka Jepang, kontingen
Indonesia menampilkan bintang-bintang tari Sentot dan Retno Maruti, serta
Sardono W. Kusomo.
26)
Munculnya Huriah Adam dari Sumatera
Barat dan Yulianti Parani serta Farida Syuman dari Jakarta.
27)
Tokoh balet Indonesia "Tanneke Burki"
bersama "Farida Syuman" di Bandung.
28)
Di Jakarta dalam Ballroom dances, HIM
Damsyik merajai lantai tari.
29)
Institut kesenian Wisnoe Wardhana
berdiri tahun 1972
Setelah
banyak melakukan eksperimen pewayangan dan kegiatan teater maka Akademi tari
Wisne Wardhana berganti nama.
30)
Rombongan seni tari Kraton Yogyakarta ke
luar negeri
Tahun
1975, ke Eropa, Jepang, dan Hngkong.
31)
Soedarso Pringgoboto mencipta tari
proesi di Candi Borobudur sekitar tahun 1970-an.
32)
Kebangkitanseni tari klasik Tradisional
Munculnya di Yogyakarta, organisasi dan yayasan
seni tari "Siswo Among Bekso" dan "Mardowo Budoyo" sebagai
sekolah tari klasik gaya Ngayogyakarta.
33)
Padepokan tari Bagong Kussudiarjo.
Sejak
tahun 1980-an, menjalankan proyek pelatihan tari untuk utusan 27 provinsi
Indonesia selama 3 bulan juga bagi utusan negara anggota ASEAN.
34)
Berdiri Institut Seni Tari Indonesia
(ISI) Yogyakarta.
Tahun
1984, ASTI (Akademi Seni Tari Indonesia) dan AMI serta Sekolah Tinggi Seni Rupa
Indonesia (STSRI) menjadi ISI.
35)
W.S. Rendra dengan teater 'Minikata' dan
teater 'Gerak Indah'sejak tahun 1970-an.
36)
Irama Jaipongan melanda seni tariSekitar
tahun 1983 sebagai iringan gerak indah.
Nama-Nama Tari Daerah di Indonesia:
1) Dari
Daerah Istemewa Aceh
Yaitu tari Seudati
Agam yang dilakukan oleh para penari laki-laki menggambarkan corak
kepahlawanan, tari Saman dan tari Ranup Lampuan.
2)
Dari Sumatera Utara
Dikenal tari
tortor, tari sigale-gale, tari pisosurit (batak karo), tari Moyo dan tari
Baluse (Nias), serta tari Tintoa Serser.
3)
Dari Sumatera Baraat
Yaitu tari
payung, tari lilin, tari piring, tari serampang dua belas.
4)
Dari Sumatera Selatan (Palembang) ada
tari Sriwijaya.
5)
Dari DKI Jakarta ada tari lenong, tari
ondel-ondel. (Betawi)
6)
Dari Jawa Barata (Sunda), tari Srikandi,
tari Ronggeng keprak, ada tari Jaipong, tari topeng Minakjinggo, tari relati.
7)
Dari Jawa Tengah
Yaitu tari
Gambyong, tari Srimpi dan Bondan (Solo), Sendratari ramayana, tari bedoyo, tari
Gatut kaca gandrung, tari bugis kembar, tari sungeng rawuh menggambarkan sikap
kekeluargaan, Mengeja kidung gendari.
8)
Tari Yogyakarta
Yaitu tari
Golek, tari kuda-kuda, tari topeng, tari yapong, tari tani, tari bedoyo, tari
golek Mataram, tari Jaram Jambor.
9)
Dari Jawa Timur
Ada tari Manuk
beri (Madura), tari ngremo, tari Reog Ponorogo, dan drama tarai Retrospeksi.
10)
Dari Bali (Pulau Dewata)
Yaitu tari
baris, tari wali, tari pendet, tari kebyar, tari Legong, tari jangger, tari
kecak, tari alam semesta, tari Bagong, dan tari Godongan.
11)
Dari Nusa Tenggara Timur (Kupang)
Yaitu tari adat,
tari selendang, dan tari caci/perang.
12)
Dari Timot Timur
Yaitu tari Tebe,
tari Muitiu, Sari Nia, tari Suruboek, tari koakare, tari Lekosene/tari perang,
dan tari Likurai.
13)
Dari
Maluku
Yaitu tari
Perisai, tari Cakalele, tari Lenso, tari Sayo-Sayo, tari pukul tifa, tari
perang, dan tari terine mamae.
14)
Dari Kalimantan Barat
Yaitu tari
Hivaar Pevitang, tari ngarang, dan tari manong.
15)
Dari Kalimantan Tengah
Yaitu tari
kinyah bawi, tari mandau, tari tari gantar, tari giring-giring, dan tari
manasai.
16)
Dari Kalimantan Selatan
Yaitu tari radab
rahayu, tari baksa kambang, tari baksa pana, tari baksa lilin, tari gandut,
tari kuda gepang siba, tari japin sisit, tari garbang, tari simbangan burung
laut, tari tirik pandahan, tari mandulang intan, tari kambang goyang, tari
kenanga dalam, tari burung tarabang, tari maiwak, tari pangantin Banjar, tari
tirik kuala, tari dua marindu, tari bogam, dan tari Marista (Tapin).
17)
Dari Kalimantan Timur
Ada tari Gong
dan Po'metau.
18)
Dari Sulawesi Utara
Ada tari
Kolintang, tari Maengket, dan tari Cakalele
19)
Dari Sulawesi Tenggara
Yaitu tari
Malulo, tari Patenung mengungkapkan suasana pedesaan dengan seni tenunnyaa, dan
tari Lumense.
20)
Dari Sulawesi Selatan
Yaitu tai
Pakarena (Makasar), tari Pajoge (Bone), tari Bosara, tari Pajaga, tari Tikdi,
dan tari Ballung.
21)
Dari Sulawesi Tengah
Yaitu tari
Mabadong, tari Madondi, tari Pagellu, tari Manimbong, tari Paule Cinde, dan
nosimpotove.
22)
Dari Toraja
Yaitu Mabadong.
23)
Dari Jambi
Tari Sirih
Pekasih
24)
Dari Bengkulu
Tari Randaian
Takedan, Tari Hampa.
25)
Dari Riau
Tari Japin
hantak kaki
26)
Dari Nusa Tenggara Barat
Tari Barong
Tengkok
27)
Dari Lampung
Bedana Kosambi
STUDI
KASUS
Sembilan Kesenian Kalsel Terancam Punah
Banjarmasin, KP – Sedikitnya sembilan kesenian khas
Kalsel terancam punah, karena jarang ataupun tidak pernah ditampilkan lagi di
masyarakat maupun pertunjukan lainnya di wilayah Kalsel.“Sembilan kesenian
tradisional ini sudah hampir punah, dan sulit dilihat lagi, padahal sebelumnya
cukup populer di masyarakat,’’ kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan
dan Pariwisata Kalsel, H Bihman Muliansyah kepada wartawan, Jumat (24/4), di
Banjarmasin.Diantaranya, Mamanda, Damar Wulan, Wayang Gung, Wayang Kulit,
Balamut, Madihin, Bagandut, Basasingaan, dan musik Kintung.“Kesenian ini jarang
ditampilkan lagi, sehingga jumlah senimannya menurun drastis dan terancam
punah, dalam beberapa tahun terakhir, mengingat terbatasnya even untuk
menampilkan pertunjukan ini,’’ tambahnya.Padahal kesenian merupakan salah satu
aspek kebudayaan, dan bisa dijadikan komoditas pariwisata ataupun tata nilai
kehidupan masyarakat, yang menjadi identitas budaya Banjar.“Punahnya kesenian
khas ini jelas memberikan dampak negatif bagi daerah, mengingat terbatasnya
pengkaderan ataupun regenerasi seniman tradisional Banjar ini,’’ ungkap Bihman.Untuk
itulah, pihaknya berupaya melakukan pembinaan dalam rangka pelestarian dan
mengembangkan kebudayaan Banjar, khususnya kesenian lewat berbagai pertunjukan
dan kesempatan tampil bagi seniman daerah.“Kita juga mempertimbangkan kearifan
lokal dalam mempertahankan dan melestarikan budaya daerah,’’ jelasnya.Namun hal
ini tidak cukup tanpa dukungan Pemkab maupun Pemko setempat, dimana kesenian
tradisional tersebut berada, seperti halnya musik Kintung di Kabupaten Tapin,
ataupun daerah lainnya.“Pemprov bisa membantu pelestarian budaya lewat
festival, lomba ataupun pergelaran lainnya, namun kabupaten/kota bisa membina
para seniman tradisional, terutama regenerasinya,’’ tambah Bihman.Bahkan untuk
mendukung pelestarian budaya Banjar ini, DPRD Kalsel sedang menggodok peraturan
daerah (Perda) tentang pelestarian cagar budaya, seni dan bangunan Banjar.“Jadi
Perda ini mengharuskan setiap even menampilkan kesenian khas Banjar, sehingga
bisa memancing minat generasi muda untuk mempelajari seni dan budaya Banjar, khususnya
regenerasinya,’’ tuturnya.Diakui, Perda ini sifatnya memaksa instansi ataupun
lembaga untuk menampilkan kesenian Banjar, karena sulit jika harus menunggu
kesadaran mereka agar memberikan kesempatan bagi seniman lokal untuk
tampil.“Jika tidak menampilkan kesenian Banjar, maka pergelaran atau even
tersebut tidak akan diberikan izin,’’ ujar Bihman, yang mengharapkan
partisipasi masyarakat maupun swasta, termasuk pemerintah menggelar kesenian
khas Banjar. (lyn)
Tanggapan:
Menurut
kelompok kami, sebagai generasi muda, kita harus menjaga dan menghargai
kesenian Indonesia terutama di Kalimantan Selatan. Misalnya, dalam acara
pagelaran seni kita turut serta mengapresiasikan acara tersebut.
Pemerintah
juga harus turun tangan dalam mengupayakan agar kesenian tersebut tetap ada dan
memberikan penghargaan kepada para pelaku seni, terutama dalam seni tradisional
di Kalimantan Selatan. Selain itu, pemerintah juga harus memberikan dukungan
penuh kepada para pengajar dalam bidang kesenian.
Hendaknya,
semua pihak turut serta dalam memperkenalkan berbagai macam bentuk seni.
Misalnya, di sekolah ada ekstrakulikuler dibidang seni sehingga generasi muda
terutama para siswa dapat mempelajari dan mengenal berbagai kesenian, terutama
kesenian daerah.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Simpulan
1. Seni
secara etimologi merupakan padanan kata art (Inggris), ars (Latin) dan
techne (Yunani). Techne memiliki arti kemahiran atau ketrampilan yang
tinggi dalam menciptakan benda kebutuhan sehari-hari.
2. Seni
merupakan hasil karya, cipta, rasa dan karsa manusia.
3. Kesenian
mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia
akan keindahan yang dinikmati dengan mata
ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai
cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang
sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
4. Tujuan
penciptaan karya seni adalah bertujuan agar kehidupan manusia menjadi lebih
baik atau meningkatkan kualitas kehidupan zamannya sehingga memiliki arti
penting bagi generasi berikutnya
5. Macam-macam
seni meliputi seni rupa, seni musik, seni teater, seni tari dan seni sastra.
6. Seni
telah ada sejak zaman prasejarah dan terus berkembang hingga sekarang.
3.2
Saran
Kesenian
merupakan satu rangkaian yang tak bisa dipisahkan dari masyarakat. Kesenian
sangat penting bagi masyarakat, tetapi pada zaman modern ini, kesenian yang ada
di masyarakat mulai menurun, dari tari-tarian daerah, musik tradisional, dan
kesenian lainnya.
Oleh karena itu, kita
harus menjaga dan melestarikan kesenian yang ada di masyarakat, terutama
kesenian daerah yang ada di Indonesia.
Terbentuknya
suatu penghargaan terhadap kesenian tergantung pada generasi muda, apakah
mereka akan melestarikan kesenian tersebut kepada anak cucu mereka. Sehingga
terbentuknya rasa mencintai dan menghargai segala bentuk karya seni yang
diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Rafiek,M. 2011. Ilmu
Sosial dan Budaya Dasar. Yogyakarta: Aswaja Presindo
Id.wikipedia.org/wiki/
Kumanurmala.blogspot.com/2012/10/hubungan-manusia-dengan-kesenian.html
Wisnujatmika.wordpress.com/mybook/
Setyahermawan.blogspot.com/b/apresiasi
seni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar