Halaman

Minggu, 11 Mei 2014

MAKALAH MANUSIA DAN KESENIAN

 
MANUSIA DAN KESENIAN 
 
 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Ada pendapat dalam dunia filsafat seni bahwa manusia adalah makhluk pemuja keindahan. Melalui panca indera manusia menikmati keindahan dan setiap saat tak dapat berpisah dengannya, dan berupaya untuk dapat menikmatinya. Kalau tidak dapat memperolehnya manusia mencari kian kemari agar dapat menemukan dan memuaskan rasa dahaga akan keindahan.
Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat menghayati keindahan.

1.2    Rumusan Masalah
Adapun dari latar belakang tersebut, penulis memperoleh beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud seni ?
2.      Apa dan bagaimana hubungan manusia dan kesenian ?
3.      Apa tujuan, fungsi,kegunaan, media, dan apresiasi terhadap karya seni?
4.      Apa saja macam-macam seni ?
5.      Bagaimana perkembangan seni di dunia maupun di Indonesia ?

1.3    Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat bertujuan agar dapat menyampaikan
1.         Apa yang dimaksud dengan seni
2.         Hubungan manusia dan kesenian
3.         Tujuan, fungsi, kegunaan, media dan apresiasi terhadap karya seni
4.         Macam-macam seni
5.         Perkembangan seni di dunia maupun di Indonesia

1.4    Manfaat
Dari tujuan tersebut, dapat diperoleh manfaat, antara lain:
1.         Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai seni
2.         Dapat memahami hubungan manusia dan seni
3.         Mengetahui tujuan, fungsi, kegunaan, media dan apresiasi terhadap karya seni
4.         Mengetahui macam-macam seni
5.         Menambah pengetahuan mengenai perkembangan seni





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Seni
Pada umumnya, kesenian dapat dinikmati oleh manusia melalui dua macam indera yaitu indera penglihatan dan indera pendengaran atau keduanya sekaligus. Seni bersifat halus dan indah. Orang yang menghasilkan karya yang bermutu dan penuh keindahan disebut seniman atau seniwati. Menurut Jean Paul Sartre, manusia adalah suatu totalitas dan bukan barang koleksi.

1.      Pengertian Seni
Seni secara etimologi merupakan padanan kata art (Inggris), ars (Latin) dan techne (Yunani). Techne memiliki arti kemahiran atau keterampilan yang tinggi dalam menciptakan benda kebutuhan sehari-hari). Pengertian seni tersebut mengalami perkembangan sejalan dengan perubahan zaman dan peradaban manusia.
Seni merupakan hasil karya, cipta, rasa dan karsa manusia.Seni pada mulanya adalah proses dari manusia dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung keindahaan.
Seni sangat sulit dijelaskan dan juga sulit dinilai bahwa masing masing  individu artis (pekerja seni) memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya. Masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium dan suatu set perturan untuk menggunakan medium tersebut.
Beberapa ahli mengemukakan pengertian seni diantaranya:
·       Seni adalah pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang membahagiakan jiwa spiritual manusia (Brade, 1956)
·       Seni adalah suatu penjelajahan manusia dalam menciptakan realitas baru di luar kemampuan akal serta menyajikannya dalam bentuk perlambangan (Kahler, 1964)
·       Seni adalah hal-hal yang diciptakan dan diwujudkan oleh manusia dan dapat memberi rasa kesenangan, kepuasan, dengan penikmatan rasa indah (Djelantik, 1999)
·       Menurut para ahli filsafat, seni adalah kemahiran dalam merancang, menyusun atau mempertunjukkan suatu kegiatan yang memiliki nilai-nilai keindahan yang bersifat subyektif.

Adapun beberapa definisi seni menurut para ahli :
1.    Alexander Baum Garton, Seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.
2.    Aristoteles, Seni adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.
3.    Immanuel Kant; Seni adalah sebuah impian kerena rumus-rumus tidak dapat mengikhtiarkan kenyataan.
4.    Ki Hajar Dewantara, Seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakan perasaan indah seseorang yang melihatnya oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.
5.    Leo Tolstoy, Seni adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar merasakan apa yang dirasakan pelukis.
6.    Sudarmaji, Seni adalah segala manisfestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.

Suatu set nilai nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspredi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain di masa lalu dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk menentukan gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk seperti bakung yang berarti kematian dan mawar merah yang berarti cinta.
Seni menurut media yang digunakan terbagi tiga yaitu :
1.    Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran atau audio art misalnya seni musik, seni suara dan seni sastra seperti puisi.
2.    Seni yang dinikmati dengan media penglihatan atau visual art misalnya lukisan, poster, seni bangunan, seni gerak bela diri, dan sebagainya.
3.    Seni yang dinikmati melalui media pendengaran dan penglihatan atau adio visual art misalnya pertunjukan musik, pagelaran, wayang,dan film.



2.2     Hubungan Manusia dan Kesenian

1.    Pengertian Manusia
Dipandang dari segi ilmu eksakta, manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan system yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satusama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika). Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalamgolongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperolehkeuntungan atu selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), dan lain sebagainya.
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan  Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu.  menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini.
Manusia diturunkan ke bumi oleh Tuhan agar dapat menjadi khalifah dan pemimpin. Menghuni bumi yang kita tinggali sekarang ini untuk melanjutkan hidup sebelum kembali kepada-Nya. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.

2.    Hubungan manusia dan kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
Ada pendapat dalam dunia filsafat seni bahwa manusia adalah makhluk pemuja keindahan. Melalui panca indera manusia menikmati keindahan dan setiap saat tak dapat berpisah dengannya, dan berupaya untuk dapat menikmatinya. Kalau tidak dapat memperolehnya manusia mencari kian kemari agar dapat menemukan dan memuaskan rasa dahaga akan keindahan.

Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat menghayati keindahan.
Seiring dengan kemajuan jaman, kesenian daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan kesenian modern daripada seni yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsanya.
Mereka lebih memilih dan berpindah ke budaya asing yang belum tetntu sesuai dengan keperibadian bangsa bahkan masyarakat lebih merasa bangga terhadap budaya asing daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri.
Seni daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional, maka segala sesuatu yang terjadi pada seni daerah akan sangat mempengaruhi budaya nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga, memelihara dan melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya daerah maupun budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari kepribadian bangsa. Tanpa mereka sadari bahwa seni merupakan faktor utama terbentuknya kebudayaan nasional dan kesenian daerah yang merupakan berhubungan dengan agama dengan mereka miliki sebuah kekayaan bangsa yang sangat bernilai tinggi dan perlu dijaga kelestarian dan keberadaanya oleh setiap individu di masyarakat.


3.    Hubungan Manusia dengan Keindahan Seni
Segala kebaikan dan keindahan merupakan hal yang diberikan Tuhan terhadap alam, dan manusia adalah satu-satunya mahluk hidup ciptaan-Nya yang mampu merasakan keindahan baik yang ada di alam maupun yang tidak tampak (khayal) menjadi sebuah karya yang memiliki nilai estetis layaknya keindahan tersebut.
Pandangan terhadap seni pada saat ini bukan hanya sebatas yang terdapat dari alam tetapi juga hal yang tak tampak dan yang bersifat abstrak sehingga keindahan menjadi dorongan yang bagi mahluk memiliki pemikiran untuk menciptakannya. Kita tak dapat berpaling dari hal tersebut, seni akan mempengaruhi pikiran pembuat dan yang melihatnya sehingga terjadi pengungkapan perasaan yang menghasilkan interaksi. Luasnya pandangan terhadap seni memberikan kepuasan bagi pembuat untuk berekspresi menciptakan karya yang mempunyai sifat bermacam-macam seperti naturalis, realis, abstrak, dan  lain-lain.

2.3    Tujuan, Fungsi, Kegunaan, Media, dan Apresiasi Seni

1.    Tujuan Menciptakan Seni
Seni untuk seni (L’art pour L’art), paham humanisme universal, pelopornya adalah H.B. Jasin, Mochtar Lubis, yaitu seni yang diciptakan untuk melahirkan rasa keindahan semata-mata.
Seni untuk masyarakat (L’art Pour Enggage), paham realisme sosialis, pelopornya adalah AS. Darta, Pramoedya Ananta Toer, yaitu ”seni diciptakan untuk kepentingan masyarakat sekaligus untuk pembangunan dalam rangka meningkatkan martabat bangsa”.
Tujuan penciptaan karya seni adalah agar kehidupan manusia menjadi lebih baik lagi atau meningkatkan kualitas kehidupan zamannya sehingga memiliki arti penting bagi generasi berikutnya.
Secara umum tujuan penciptaan karya seni adalah sebagai berikut :
·      Ekspresi pribadi: ungkapan emosional terdalam yang diwujudkan dalam simbolisasi rupa.
·      Aktualisasi diri; upaya untuk membangun eksistensi pribadi melalui ungkapan estetis.
·      Eksperimentasi; upaya pencarian dan percobaan mengolah berbagai unsur rupa dengan bermacam media untuk memperoleh orisinalitas karya estetis.
·      Pembaruan nilai keindahan; upaya kreatif untuk menciptakan hal-hal baru dalam berungkap seni.
·      Objek ekonomi; penciptaan karya seni yang sejalan dengan selera masyarakat atau pemesan, untuk alasan perdagangan, galeri lelang, aset kekayaan, maupun peningkatan nilai ekonomi.
·      Rekaman peristiwa; proses penciptaan karya seni untuk merekam suatu peristiwa tertentu yang menyentuh dan bermakna.
·      Alat komunikasi; upaya untuk membangun berbagai gagasan atau imajinasi seniman sehingga dapat dipahami oleh masyarakat penikmatnya.
·      Terapi kejiwaan; pengayaan jiwa bagi seniman maupun penikmatnya sehingga memperoleh ketenangan, hiburan, pelampiasan, maupun penyehatan rohani.
·      Perluasan wacana; untuk meningkatkan apresiasimasyarakat sehingga memperoleh pengalaman baru dalam dalam mengamati karya seni itu.
·      Politik; sebagai alat pendukung kampanye, dan propaganda ideologi politik tertentu.

2.    Fungsi Seni
Fungsi seni dibedakan atas dua sifat yaitu ;
1.    Fungsi  individual seni
Fungsi individual seni berarti bahwa seni itu untuk memenuhi kriteria seni tersebut. Fungsi individual seni adalah memenuhi :
·      Memenuhi kebutuhan jasmani atau fisik
·      Memenuhi kebutuhan rohani atau emosional
2.    Fungsi sosial seni
·      Fungsi Religi/Keagamaan: Karya seni sebagai pesan religi atau keagamaan. Contoh : kaligrafi, busana muslim/muslimah, dan lagu-lagu rohani. seni juga sering digunakan untuk sebuah upacara kelahiran, kematian, pernikahan, dan sebagainya. Contohnya : gamelan dalam upacara Ngaben di Bali (gamelan luwang, angklung dan gambang)
·      Fungsi Pendidikan: Seni sebagai media pendidikan dapat dilihat dalam musik, misalkan Ansambel karena didalamnya terdapat kerjasama, atau angklung dan gamelan juga ada nilai pendidikannya karena kesenian tersebut terdapat nilai sosial, kerjasama dan disiplin. Karya seni yang sering digunakan untuk pelajaran/pendidikan seperti: gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah/dokumenter, poster, lagu anak-anak, alat peraga IPA, dan sebagainya.
·      Fungsi Komunikasi: Seni dapat digunakan sebagai alat komunikasi seperti, kritik sosial, gagasan, kebijakan dan memperkenalkan produk kepada masyarakat. bisa dilihat dalam pagelaran wayang kulit, wayang orang dan seni teater ataupun poster, drama komedi dan reklame.
·      Fungsi Rekreasi/Hiburan: Seni yang berfungsi sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan yang khusus pertunjukan untuk berekspresi ataupun hiburan.
·      Fungsi Artistik: Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak untuk hal yang komersial, seperti: musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa kontemporer. (seni pertunjukan yang tidak bisa dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati oleh para seniman dan komunitasnya)
·      Fungsi Guna (seni terapan): Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya, kecuali sebagai media ekspresi (karya seni murni) atau pun dalam proses penciptaan mempertimbangkan aspek kegunaannya, seperti: perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dari gerabah ataupun rotan.
·      Fungsi Kesehatan (terapi): Seni sebagai fungsi untuk kesehatan, seperti pengobatan penderita gangguan physic ataupun medis distimulasi melalui terapi musik (disesuaikan dengan latar belakang pasien). Terbukti musik telah terbukti mampu digunakan untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis trauma pada suatu kejadian. Pada tahun 1999 Siegel menyatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan dapat merangsang sistem limbic jarikan neuron otak dan gamelan menurut Gregorian dapat mempertajam pikiran.

3.    Kegunaan Seni
1.    Seni pakai atau terapan (Applied art)
Seni pakai adalah hasil karya seni yang diciptakan selain dapat dinikmati mutu seninya juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Seni terapan (applied art) adalah karya seni yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang mana mengandung nilai fungsi tertentu di samping nilai seni yang dimilikinya. Fungsi karya seni bisa dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah fungsi yang semata-mata ditujukan sebagai benda hias misalnya, karya batikatau tenunyang dibuat khusus untuk hiasan dinding, benda kerajinan, topeng, dan vas bunga. Sedangkan fungsi praktis adalah karya seni yang tujuan pokok pembuatannya ditujukan sebagai benda pakai misalnya, perabotan rumah tangga, meja, kursi dan tekstil.
2.    Seni murni (Fine art)
Seni murni adalah  hasil karya seni yang diciptakan tanpa ada kaitannya dengan kegunaannya .
Karya seni adalah hasil kegiatan menciptakan tanpa ada yang berupa kreasi baru.
Seni murni adalah seni yang dikembangkan untuk dinikmati keindahannya. Seni murni mengutamakan sifat estetikanya dibandingkan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh adalah lukisan, kaligrafi, dan patung. Berbeda dengan seni terapan, seni murni tidak untuk dimanfaatkan sebagai alat bantu lain. Yang dimanfaatkan pada seni ini adalah nilai keindahannya. Menurut sejarah, 5 seni murni terbesar adalah lukisan, patung, arsitektur, musik dan puisi dengan seni seni minor termasuk drama dan tari. akhir-akhir ini, Seni Murni biasanya termasuk bentuk seni visual dan seni perform. bagaimanapun, dalam beberapa lembaga-lembaga belajar atau musium seni murni. Seni murni sering dikaitkan dengan bentuk seni visual.

4.    Media Seni
1.    Media seni rupa yaitu objek-objek berupa dua dimensi (p x l) dan tiga dimensi (p x l x t)
2.    Media seni sastra berupa kata kata atau tulisan yang erat hubungannya dengan kehidupan.
3.    Media seni musik dan suara yaitu susunan nada yang dapat kita hayati lewat indra pendengaran.


5.    Apresiasi seni
Secara leksikografis, kata apresiasi berasal dari bahasa Inggris apreciation, yang berasal dari kata kerja to Apreciate, yang menurut kamus Oxford  berarti to judge value of; understand or enjoy fully in the right way; dan menurut kamus webstern adalah to estimate the  quality of to estimate rightly tobe sensitevely aware of. Jadi secara umum me-apresiasi adalah mengerti serta menyadari sepenuhnya, sehingga mampu menilai secara semestinya.
Dalam kaitannya dengan kesenian, apresiasi berarti kegiatan meng-artikan dan menyadari sepenuhnya seluk beluk karya seni serta menjadi sensitif terhadap gejala estetis dan artistik sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut secara semestinya. Dalam apresiasi, seorang penghayat sebenarnya sedang mencari pengalaman estetis. Sehingga motivasi utama yang muncul dari diri penghayat seni adalah motivasi untuk mencari pengalaman estetis.
Pengalaman estetis menurut  Albert R. Candler adalah kepuasan kontemplatif atau kepuasan intuitif. Sedangkan Yakob Sumardjo menjelaskan  pengalaman seni adalah keterlibatan aktif dengan kesadaran yang melibatkan kecendekiaan, emosi, indera dan intuisi manusia dengan lingkungan (benda seni) (2000, 161). Dalam proses pengalaman estetis unsur perasaan dan intuisi lebih menonjol dibandingkan  nalar; itulah sebabnya maka dalam proses tersebut penghayat seni seolah kehilangan jati dirinya karena seluruh kehidupan perasaannya larut ke dalam obyek seni, dan inilah yang disebut dengan empati.. Proyeksi perasaan tersebut bersifat subyektif dan sekaligus obyektif. Artinya subyektif karena penghayat menemukan kepuasan atau kesenangan dari obyek seninya dan obyektif  karena proyeksi perasaan itu berdasarkan nilai-nilai yang melekat pada benda seni tersebut. Kualitas seni yang ada dalam karya tersebut mengalirkan pengalaman secara dinamis dan akhirnya mendatangkan kepuasan. Kualitas suatu karya biasanya muncul karena adanya pola yang jelas yang  terjalin pada unsur/elemen seni sehingga membentuk sebuah struktur. Dalam seni rupa struktur tersebut ada pada rasa unity, balance, harmony, rythm, proportion, point of interest, contrast dan discord.
Seorang apresian dalam melakukan penghayatan dan penilaian terhadap sebuah karya tidak bisa dilepaskan dari persoalan persepsi yang muncul ketika berhadapan dengan karya tersebut.
Tujuan akhir dari apresiasi seni yaitu:
·      Menimbulkan rasa seni pada diri sendiri
·      Mengembangkan rasa seni pada seseorang
·      Mengembangkan daya kresi
·      Mengembangkan rasa estetis (keindahan)
·      Untuk mengembangkan dan menyempurnakan hidup
·      Menimbulkan nilai-nilai seni (artistik)

2.4    Macam-Macam Seni
1.    Seni Rupa
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dilihat dari segi fungsinya dibedakan antara seni rupa murni dan seni rupa terapan, proses penciptaan seni rupa murni lebih menitik beratkan pada ekspresi jiwa semata misalnya lukisan, sedangkan seni rupa terapan proses pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu misalnya seni kriya. Sedangkan, jika ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi 2 yaitu seni rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar saja dan seni rupa 3 dimensi yang memiliki panjang lebar serta ruang.
Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.
Bidang dalam seni rupa:
a)   Seni Rupa Murni
·      Seni Lukis
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.

v Aliran seni lukis

Surrealisme

Lukisan aliran surrealisme ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi dan sebenarnya bentuk dari gudang fikiran bawah sadar manusia. Pelukis berusaha untuk membebaskan fikirannya dari bentuk fikiran logis kemudian menuangkan setiap bagian dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu, yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Salah satu tokoh yang populer dalam aliran ini adalah Salvador Dali.

Kubisme

Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri atau bentuk balok-balok untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso.

Romantisme

Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.
Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.

Plural Painting

Adalah sebuah proses beraktivitas seni melalui semacam meditasi atau pengembaraan intuisi untuk menangkap dan menterjemahkan gerak hidup dari naluri kehidupan ke dalam bahasa visual. Bahasa visual yang digunakan berpijak pada konsep PLURAL PAINTING. Artinya, untuk menampilkan idiom-idiom agar relatif bisa mencapai ketepatan dengan apa yang telah tertangkap oleh intuisi mempergunakan idiom-idiom yang bersifat: multi-etnis, multi-teknik, atau multi-style.

Badingkut(isme)

Sebuah kecenderungan, penggayaan, atau cara proses kreatif yang dikembangkan oleh Herry Dim sejak tahun 1970-an. Kegiatan membuat karya dengan menggunakan bahan-bahan temuan dan bahkan bahan-bahan bekas ini kemudian bisa menjadi karya seni dua dimensi (lukisan maupun instalasi dinding), karya tiga dimensi (serupa patung), karya ruang (seni instalasi), atau karya seni tata panggung teater. Bahkan di kemudian hari dikembangkan oleh teman dan generasi penerusnya menjadi garapan musik, tari, senirupa pertunjukan (performance art), dan teater.
Tentang "Badingkut" untuk seni tata panggung teater telah ditulis oleh Herry Dim di dalam sebuah bukunya "Badingkut: Di antara tiga jalan teater"
Aliran lain :
·  Dadaisme
·  Fauvisme
·  Realisme
·  De Stijl

Abstraksi

Adalah usaha untuk mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Teknik abstraksi yang berkembang pesat seiring merebaknya seni kontemporer saat ini berarti tindakan menghindari peniruan objek secara mentah. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Abstraksi disebut juga sebagai salah satu aliran yang terdapat di dalam seni lukis.



·      Seni Grafis
Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai 'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan, yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, pada masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.

·      Seni Patung / Seni Pahat
Seni pahat adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan cetakan). Seiring dengan perkembangan seni patung modern, maka karya-karya seni patung menjadi semakin beragam, baik bentuk maupun bahan dan teknik yang digunakan, sejalan dengan perkembangan teknologi serta penemuan bahan-bahan baru.

·      Seni Instalasi
Seni instalasi (installation = pemasangan) adalah seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna dalam persoalan-persoalan sosial-politik dan hal lain yang bersifat kontemporer diangkat dalam konsep seni instalasi ini.
Seni instalasi dalam konteks visual merupakan perupaan yang menyajikan visual tiga dimensional yang memperhitungkan elemen-elemen ruang, waktu, suara, pola.

·      Seni Pertunjukan
Seni pertunjukan (Bahasa Inggris: performance art) adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. performance biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton.
Meskipun seni performance bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan seni mainstream seperti teater, tari, musik dan sirkus, tapi biasanya kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah 'seni pertunjukan' (performing arts). Seni performance adalah istilah yang biasanya mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa dan kini mulai beralih ke arah seni kontemporer.

·      Seni Keramik
Seni Keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk membuat karya seni dari yang bersifat tradisional sampai kontemporer. Selain itu dibedakan pula kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan produksinya.
Venus of Dolni Vestonice adalah karya keramik tertua yang pernah ditemukan.

b)   Seni rupa terapan
Desain
·      Arsitektur
·      Desain grafis desain komunikasi visual
·      Desain interior
·      Desain busana
·      Desain produk


Kriya
·      Kriya tekstil
·      Kriya kayu
·      Kriya kramik
·      Kriya rotan

2.    Seni Musik
Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama.
a)   Genre musik
Genre musik adalah pengelompokan musik sesuai dengan kemiripannya satu sama lain. Musik juga dapat dikelompokan sesuai dengan kriteria lain, misalnya geografi. Sebuah genre dapat didefinisikan oleh teknik musik, gaya, konteks, dan tema musik.

Pengelompokan secara aliran atau gaya dalam musik, yaitu:

·      Musik Seni (art Music)

Musik Seni atau sering disebut juga Musik Serius dan musik-musik sejenis (musik avant garde, kontemporer) adalah sebuah istilah pengelompokan jenis musik yang mengacu pada teori bentuk musik Klasik Eropa atau jenis-jenis musik etnik lainnya yang di serap atau diambil sebagai dasar komposisinya. Berbeda dengan musik Populer atau musik masa, musik jenis ini biasanya tidak lekang dimakan waktu, sehingga bertahan berabad-abad lamanya. Tokoh-tokoh komponis Indonesia yang menciptakan jenis musik seperti ini antara lain: Amir Pasaribu, Tri Suci Kamal, Slamet Abdul Syukur, Rahayu Supanggah, Otto Sidharta, Tony Prabowo, Michael Asmara, I Wayan Sadre, Iwan Gunawan, Dody Satya E. Gustdiman, dan lain-lain.

·      Musik Klasik

Musik klasik biasanya merujuk pada musik klasik Eropa, tapi kadang juga pada musik klasik Persia, India, dan lain-lain. Musik klasik Eropa sendiri terdiri dari beberapa periode, misalnya barok, klasik, dan romantik.
Musik klasik merupakan istilah luas, biasanya mengacu pada musik yang berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.
Musik klasik Eropa dibedakan berdasarkan dari bentuk musiknya, non-Eropa dan musik populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak abad ke-16. Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktik-praktik seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional Jepang) maupun musik populer.
Dahulu musik klasik di Eropa terutama digunakan untuk keperluan lagu di Gereja ataupun lagu untuk pengiringan Raja. Sejalan dengan perkembangan, mulai juga bermunculan musik klasik yang digunakan untuk keperluan lain, seperti misalnya musik klasik yang menggambarkan visual secara audio, contohnya lagu Cat and Mouse yang menggambarkan kucing mengejar tikus tau.

·      Musik Populer

Musik populer merupakan jenis-jenis musik yang saat ini digemari oleh masyarakat awam. Musik jenis ini merupakan musik yang sesuai dengan keadaan zaman saat ini, sehingga sesuai di telinga kebanyakan orang. Genre musik ini dapat ditemui di hampir seluruh belahan dunia oleh karena sifat musiknya yang hampir bisa diterima semua orang.

·      Jazz

Jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop, hard bop, cool jazz, free jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz.

·      Gospel

Gospel adalah genre yang didominasi oleh vokal dan biasanya memiliki tema Kristen. Beberapa subgenrenya adalah contemporary gospel dan urban contemporary gospel. Sebenarnya lagu jenis Gospel ini memiliki nuansa mirip dengan Rock n Roll (oleh karena Rock n Roll sendiri sebenarnya merupakan fusion atau gabungan dari Rock, Jazz, dan Gospel), dahulu awalnya diperkenalkan oleh orang-orang Kristen kulit hitam di Amerika. Beberapa contoh saat ini yang masih benar-benar menggunakan aliran musik gospel adalah Israel Houghton. Namun saat ini pengertian musik gospel telah meluas menjadi genre musik rohani secara keseluruhan. Di Indonesia, musik gospel beraliran pop dan rock banyak dipopulerkan oleh musisi seperti Franky Sihombing, Giving My Best, Nikita, True Worshippers dan banyak lagi.

·      Blues

Blues berasal dari masyarakat Afro-Amerika yang berkembang dari musik Afrika barat. Jenis ini kemudian memengaruhi banyak genre musik pop saat ini, termasuk ragtime, jazz, big band, rhythm and blues, rock and roll, country, dan musik pop.

Rhythm and blues

Rhythm and blues adalah nama musik tradisional masyarakat Afro-Amerika, yaitu musik pop kulit hitam dari tahun 1940-an sampai 1960-an yang bukan jazz atau blues.

·      Punk

Punk adalah sebuah aliran musik yang mengandung unsur musik tarian Afrika-Amerika. Umumnya musik punk dapat dikenali lewat ritme yang sering terpotong singkat, bunyi gitar ritme yang tajam, perkusi yang dominan, pengaruh jazz yang kuat, irama-irama yang dipengaruhi musik Afrika, serta kesan gembira yang didapati saat mendengarnya. Akar punk dapat ditelusuri hingga jenis rhythm and blues dari daerah Louisiana pada tahun 1960-an. Aliran musik ini terkait dekat dengan musik soul serta jenis musik turunan lainnya seperti P-Punk dan Punk Rock.

·      Rock

Rock, dalam pengertian yang paling luas, meliputi hampir semua musik pop sejak awal 1950-an. Bentuk yang paling awal, rock and roll, adalah perpaduan dari berbagai genre di akhir 1940-an, dengan musisi-musisi seperti Chuck Berry, Bill Haley, Buddy Holly, dan Elvis Presley. Hal ini kemudian didengar oleh orang di seluruh dunia, dan pada pertengahan 1960-an beberapa grup musik Inggris, misalnya The Beatles, mulai meniru dan menjadi populer.
Musik rock kemudian berkembang menjadi psychedelic rock, kemudian menjadi progressive rock. Beberapa band Inggris seperti The Yardbirds dan The Who kemudian berkembang menjadi hard rock, dan kemudian menjadi heavy metal. Akhir 1970-an musik punk rock mulai berkembang, dengan kelompok-kelompok seperti The Clash, The Ramones, dan Sex Pistols. Pada tahun 1980-an, rock berkembang terus, terutama metal berkembang menjadi hardcore, thrash metal, glam metal, death metal, black metal dan grindcore. Ada pula british rock serta underground.

·      Metal, hardcore

Metal merupakan aliran musik yang lebih keras dibandingkan dengan Rock walau terdapat juga band metal yang memiliki lagu dengan nyanyian yang terkesan slow. Genre Metal yang dikategorikan keras dimana lagunya memiliki vocal ala scream, growl dan yang terbaru adalah pigsqueal dimana vokal ini lebih banyak digunakan di aliran hardcore, post-Hardcore, screamo, metalcore, deathcore, death metal, black metal, electronic hardcore dan lainnya. Di Indonesia sendiri aliran band ala vokal scream ini telah banyak ditemukan tetapi masih belum bisa diterima secara terbuka oleh masyarakat umum. Contoh band: Indonesia yaitu The Civil Wears Monza,DESIDER, Secret Of Murder, Deadsquad, Burgerkill dll. Luar yaitu Asking Alexandria, Miss May I, The Crimson Armada, Chelsea Grin, We Butter The Bread With Butter, dan lainnya.

·      Electronic

Electronic dimulai lama sebelum ditemukannya synthesizer, dengan tape loops dan alat musik elektronik analog pada tahun 1950-an dan 1960-an. Para pelopornya adalah John Cage, Pierre Schaeffer, dan Karlheinz Stockhausen.

·      Ska, Reggae, Dub

Dari perpaduan musik R&B dan musik tradisional mento dari Jamaika muncul ska, dan kemudian berkembang menjadi reggae dan dub.

·      Hip hop / Rap / Rapcore

Musik hip hop dapat dianggap sebagai subgenre R&B. Dimulai di awal 1970-an dan 1980-an, musik ini mulanya berkembang di pantai timur AS, disebut East Coast hip hop. Pada sekitar tahun 1992, musik hip hop dari pantai barat juga mulai terkenal dengan nama West Coast hip hop. Jenis musik ini juga dicampur dengan heavy metal menghasilkan rapcore.

·      Pop

Musik pop adalah genre penting namun batas-batasnya sering kabur, karena banyak musisi pop dimasukkan juga ke kategori rock, hip hop, country, dan sebagainya.

·      Musik tradisional

Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan bukan sebagai sarana hiburan saja, melainkan ada juga dipakai untuk pengobatan dan ada yang menjadi suatu sarana komunikasi antara manusia dengan penciptanya, hal ini adalah menurut kepercayaan masing-masing orang saja. Musik tradisional merupakan perbendaharaan seni lokal di masyarakat. Musik tradisional yang ada di Indonesia, diantaranya adalah gamelan ,angklung dan sasando. selain dari musik tradisional yang berasal dari kebudayaan lokal, juga terdapat musik tradisional yang berasal dari pengaruh kebudayaan luar diantaranya gambang kromong, marawis dan keroncong.

·      Latin

Genre musik tradisional latin ini biasanya merujuk pada musik Amerika latin termasuk musik dari Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Karibia. Musik latin ini memiliki subgenre Samba.

·      Country

Musik tradisional country dipengaruhi oleh blues, dan berkembang dari budaya Amerika kulit putih, terutama di kota Nashville. Beberapa artis country awal adalah Merle Haggard dan Buck Owens.
b)   Alat-Alat Musik
Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musik. Bidang ilmu yang mempelajari alat musik disebut organologi.

Alat musik berdasarkan sumber bunyinya:

Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya. Contoh: kolintang, drum, bongo, kabasa, angklung
Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara pada rongga. Contoh: suling, trompet, harmonika, trombon
Kordofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai. Contoh: bass, gitar, biola, gitar, sitar, piano, kecapi
Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dari selaput atau membran. contoh : tifa, drum, kendang, tam-tam, rebana
Elektrofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dibangkitkan oleh tenaga listrik (elektronik). Contoh : keyboard, gitar listrik, bass listrik, piano listrik

Alat musik berdasarkan cara memainkannya:

Alat musik tiup menghasilkan suara sewaktu suatu kolom udara didalamnya digetarkan. Tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensigelombang yang dihasilkan terkait dengan panjang kolom udara dan bentuk instrumen, sedangkan timbre dipengaruhi oleh bahan dasar, konstruksi instrumen dan cara menghasilkannya. Contoh alat musik ini adalah trompet dan suling.
Alat musik pukul menghasilkan suara sewaktu dipukul atau ditabuh. Alat musik pukul dibagi menjadi dua yakni bernada dan tidak bernada. Bentuk dan bahan bagian-bagian instrumen serta bentuk rongga getar, jika ada, akan menentukan suara yang dihasilkan instrumen. Contohnya adalah kolintang (bernada), drum (tak bernada), dan bongo (tak bernada).
Alat musik petik menghasilkan suara ketika senar digetarkan melalui dipetik. Tinggi rendah nada dihasilkan dari panjang pendeknya dawai.
Alat musik gesek menghasilkan suara ketika dawai digesek. Seperti alat musik petik, tinggi rendah nada tergantung panjang dan pendek dawai.

Alat musik tekan

Sebenarnya 'alat musik tekan' tidak termasuk kategori mana pun. Namun cara menekan rupanya menjadi bagian dari sistem menghasilkan bunyi yang diinginkan. Alat musik tekan memiliki tiga jenis yaitu: menekan untuk memukul, menekan untuk meniup, dan menekan untuk mengaktifkan sistem elektronik. Jadi kalau boleh dikategorikan, 'alat musik tekan' antara lain piano akustik (chordofon pukul), organ akustik (aerofon), acordion (aerofon) dan alat-alat musik elektronik yang menggunakan papan kunci (keyboard).

Alat musik elektronik

Alat musik elektronik menghasilkan suara tiruan dari alat musik aslinya (akustik). Istilah synthesizer dipakai untuk alat musik yang menggunakan papan kunci (keyboard). Sedangkan alat musik elektrik digunakan untuk alat-alat musik yang dilengkapi dengan komponen elektronik. Alat ini cara memainkannya sama dengan alat musik akustik. Misalnya gitar elektrik, drums elektrik, dan bass elektrik.

Single band

Pesatnya perkembangan teknologi digital menyebabkan lahirnya alat-alat perangkat dengan kegunaan yang lebih efesien dan efektif seperti alat musik single band. Alat musik ini sangat praktis karena cukup dimainkan oleh satu orang. Di dalamnya terdapat irama (style), beragam suara, dan fasilitas simple recording. Yamaha menamakan perangkat ini dengan portasound (portable sound). Sementara Roland menyebut sebagai electone (electric tone).
Murahnya harga perangkat dan efesiennya biaya, menyebabkan single band sekarang ini menjadi primadona bagi pihak-pihak yang menginginkan hiburan praktis ekonomis. Jika dibanding dengan full band yang minimal dimainkan oleh 4 orang ditambah sound system berkekuatan besar, maka single band menjadi pilihan alternatif yang cukup terjangkau.
3.    Seni Teater
Teater (bahasa Inggris: theater atau theatre, bahasa Perancisthéâtre berasal dari kata theatron (θέατρον) dari bahasa Yunani, yang berarti "tempat untuk menonton". Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks atau naskah, penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti). Proses penjadian drama ke teater disebut prose teater atau disingkat berteater. Teater bisa diartikan dengan dua cara yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Teater dalam arti sempit adalah sebagai drama (kisah hidup dan kehiudpan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan orang banyak dan didasarkan pada naskah yang tertulis). Dalam arti luas, teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak contohnya wayang orang, ketoprak, ludruk dan lain-lain.
Arti drama
1)   Drama berarti perbuatan, tindakan. Berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya.
2)   Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak.
3)   Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama.
Dalam bahasa Belanda, drama adalah toneel, yang kemudian oleh PKG Mangkunegara VII dibuat istilah Sandiwara.

Arti teater
1)   Secara etimologis: Teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium.
2)   Dalam arti sempit: Teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak
3)   Dalam arti luas: Teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media yaitu percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian,dan sebagainya.


Akting yang baik
Akting tidak hanya berupa dialog saja, tetapi juga berupa gerak.
Dialog yang baik ialah dialog yang:
·       Terdengar (volume baik)
·       Jelas (artikulasi baik)
·       Dimengerti (lafal benar)
·       Menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)
Gerak yang baik ialah gerak yang:
·       Terlihat (blocking baik)
·       Jelas (tidak raguragu, meyakinkan)
·       Dimengerti (sesuai dengan hukum gerak dalam kehidupan)
·       Menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)

Unsur-unsur dalam teater
Unsur-unsur dalam teater antara lain:

1)   Naskah atau Skenario

Naskah atau Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan dialog yang diucapkan .

2)   Pemeran

Pemain merupakan orang yang memerankan tokoh tertentu. Ada tiga jenis pemain, yaitu peran utama, peran pembantu dan peran tambahan atau figuran. Dalam film atau sinetron, pemain biasanya disebut Aktris untuk perempuan, dan Aktor untuk laki-laki.

3)   Sutradara

Sutradara adalah seseorang yang memimpin jalanya sebuah produksi, dari pra produksi sampai pascaproduksi. Baik dari segi kreatif maupun teknis, dengan menggunakan sistem single kamera maupun multi kamera, didalam ruangan atau di luar ruangan.

4)   Properti

Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan teater. Contohnya kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lain

5)   Penataan

Seluruh pekerja yang terkait dengan pementasan teater, antara lain:
ü Tata Rias adalah cara mendadandani pemain dalam memerankan tokoh teater agar lebih meyakinkan.
ü Tata Busana adalah pengaturan pakaian pemain agar mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya pakaian sekolah berbeda dengan pakaian harian.
ü Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung.
ü Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara.

4.    Seni Tari
Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam. Menurut jenisnya, tari digolongkan menjadi tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru. Dansa adalah tari asal kebudayaan Barat yang dilakukan pasangan pria-wanita dengan berpegangan tangan atau berpelukan sambil diiringi musik.

a)    Jenis dan Bentuk Tari Tunggal Nusantara

Tari tunggal nusantara adalah jenis tari dari Nusantara yang diperagakan oleh seorang penari.Pada dasarnya,istilah tunggal hanya menunjukkan jumlah penari saja. Sementara jenis tarian dapat dimainkan oleh seorang atau lebih penari. Misalnya , Tari Merak bia menjadi tari tunggal, bisa pula menjadi tari berpasangan atau kelompok.Sifat tari tunggal menuju ke arah psikologis yang akan menjadikan seseorang sebagai subjek atau objek dalam suatu kegiatan. Sifat tari tunggal terdiri atas :
1.    Lirik, yaitu tarian yang memusatkan pada subjek atau keadaan diri pribadi, seperti bahagia,atau haru,atau senang.
2.    Epik, yaitu sifat tari yang mengarah pada nilai luar diri, seperti kagum atau manja.

Jenis tari Berdasarkan Koreografinya


Tari tunggal ( Solo ), Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh seorang penari, baik laki-laki maupun perempuan. Contohnya tari Golek ( Jawa Tengah )
Tari berpasangan ( duet/pas de duex), Tari berpasangan adalah tari yang diperagakan oleh dua orang secara berpasangan. Contohnya tari Topeng (Jawa Barat)
Tari kelompok ( Group choreography), Tari kelompok yaitu tari yang diperagakan lebih dari dua orang.

Dansa

Dansa adalah kegiatan yang membutuhkan pasangan dan pasangan lainnya sebagai penyemarak. Hampir semua jenis dansa punya sejarah sosialnya sendiri-sendiri. Slow waltz mulai dikenal pada pertengahan tahun 1700-an di kalangan bangsawan Eropa. Slow waltz yang romantik merupakan "keturunan" dari Vienese waltz yang bertempo lebih cepat. Tempo 3/4 yang digunakan sebelumnya diperlambat seiring dengan para penulis lagu balada yang bertutur soal kisah cinta. Keanggunan waltz kalau dalam lagu kira-kira seperti Tennesse Waltz yang dilantunkan oleh penyanyi Tom Jones dulu.
Dansa terdiri dari dua dansa yang populer, yakni karakteristik Latin dan karakteristik ballroom standar. Dansa Latin, misalnya cha cha, rumba, samba, jive, dan paso double. Sedangkan yang disebut ballroom standar (standard ballroom) antara lain waltz, romantic, slow foxtrot, quick step vienese waltz, dan tango.

Dansa di Indonesia

Merebaknya dansa-dansa asing ke Indonesia ini juga punya imbas pada dansa tradisional, yang kemudian diadopsi menjadi line dance-dansa yang berbaris-baris itu. Yang sangat populer saat ini dan barangkali membuat sebagian orang bahkan bosan melihatnya, adalah Joget Cesar dan poco-poco. Poco poco, sajojo, Joget Cesar serampang dua belas, menjadi akrab di lantai-lantai dansa. Khusus yang terakhir itu, serampang dua belas, mulai banyak ditarikan di lantai dansa seiring populernya penyanyi dari Malaysia, Siti Nurhaliza yang menyanyikan lagu Cindai dengan irama Melayu. Sedangkan sajojo berasal dari Indonesia Timur, menggunakan lagu Sajojo yang pernah dipopulerkan Black Brothers (kelompok remaja AB Three juga pernah menyanyikan lagu itu dalam albumnya dengan sangat segar). Tarian Cesar juga saat ini kian populer di Indonesia.

5.    Seni Sastra
Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskertaśāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.
Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah:
·      Novel
Novel adalah sebuah karya fiksiprosa yang ditulis secara naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italianovella yang berarti "sebuah kisah atau sepotong berita".
Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.
Novel dalam bahasa Indonesia dibedakan dari roman. Sebuah roman alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau tokoh cerita juga lebih banyak.
·      Cerita/cerpen (tertulis/lisan)
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosanaratiffiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.
Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.
·      Syair
Syair adalah salah satu jenis puisi lama. Ia berasal dari Persia (sekarang Iran) dan telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata syair berasal dari bahasa Arab syu’ur yang berarti perasaan. Kata syu’ur berkembang menjadi kata syi’ru yang berarti puisi dalam pengertian umum. Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga syair di desain sesuai dengan keadaan dan situasi yang terjadi.
·      Puisi
Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.
Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Pandangan kaum awam biasanya membedakan puisi dan prosa dari jumlah huruf dan kalimat dalam karya tersebut. Puisi lebih singkat dan padat, sedangkan prosa lebih mengalir seperti mengutarakan cerita. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.
Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala 'keanehan' yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi.
Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru,
namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu 'pemadatan kata'. Kebanyakan penyair aktif sekarang baik pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan pada pokok puisi tersebut.
Di dalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga ada bemacam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar.
·      Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.
Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Karmina dan talibun merupakan bentuk kembangan pantun, dalam artian memiliki bagian sampiran dan isi. Karmina merupakan pantun "versi pendek" (hanya dua baris), sedangkan talibun adalah "versi panjang" (enam baris atau lebih).
·      Sandiwara/drama
Sandiwara atau sering disebut juga Lakon (Bahasa Jawa), atau pertunjukan drama adalah suatu jenis cerita, bisa dalam bentuk tertulis ataupun tak tertulis, yang terutama lebih ditujukan untuk dipentaskan dari pada dibaca. Sebuah lakon tertulis merupakan suatu jenis karya sastra yang terdiri dari dialog antar para pelakon dan latar belakang kejadian. Lakon tidak tertulis biasanya diambil dari cerita yang sudah umum diketahui dan hanya menjabarkan secara umum jalan cerita dan karakter-karakter dalam cerita tersebut. Contoh karya lakon tertulis yang terkenal misalnya adalah Romeo and Juliet dari William Shakespeare. Sebuah sandiwara bisa berdasarkan naskah (skenario) atau tidak. Apabila tidak, maka semuanya dipentaskan secara spontan dengan banyak improvisasi.
Secara umum istilah "sandiwara" dalam bahasa Indonesia diartikan sama dengan drama. Akan tetapi secara khusus istilah sandiwara mengacu kepada kesenian pertunjukan teater drama tradisional rakyat Indonesia, khususnya di daerah Jawa Barat. Kelompok Sandiwara Sunda atau Sandiwara Indramayu dapat ditemukan di Jawa Barat (terutama sekitar Cirebon dan Indramayu) dan Jakarta, salah satunya yang terkenal adalah kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih di daerah di Cempaka Baru Timur, Jakarta Pusat. Kisah sandiwara ini dapat bersifat percintaan, komedi, horor, tragedi, atau kisah roman sejarah.
Drama (Yunani Kuno: δρᾶμα) adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari Bahasa Yunani yang berarti "aksi", "perbuatan".
Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi. Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera.
·      Lukisan/kaligrafi
Lukisan adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan cat dengangan alat kuas lukis, pisau palet atau peralatan lain, yaitu memulaskan berbagai warna dan nuansa gradasi warna, dengan kedalaman warna tertentu juga komposisi warna tertentu dari bahan warna pigmen warna dalam pelarut (atau medium) dan gen pengikat (lem) untuk pengencer air, gen pegikat berupa minyak linen untuk cat minyak dengan pengencer terpenthin, pada permukaan (penyangga) seperti kertas, kanvas, atau dinding. Ini dilakukan oleh seorang pelukis; dengan kedalaman warna dan cita rasa pelukis, definisi ini digunakan terutama jika ia merupakan pencipta suatu karya lukisan.
Manusia telah melukis selama 6 kali lebih lama berbanding penggunaan tulisan. Sebagai contoh lukisan-lukisan yang berada di gua-gua tempat tinggal manusia prasejarah.
Kaligrafi, dari bahasa Yunani; καλλι "keindahan" + γραφος "menulis" ) Bahasa JepangNihongo日本語) adalah seni menulis dengan indah dengan pena sebagai hiasan. Tulisan dalam bentuk kaligrafi biasanya tidak untuk dibaca dengan konsentrasi tinggi dalam waktu lama, karena sifatnya yang membuat mata cepat lelah. Karena itulah sangat sulit menemukan contoh kaligrafi sebagai tipografibuku-buku masa kini.
Meskipun kaligrafi dalam tulisan arab lebih dikenal, tetapi banyak pula penerapan aplikasi ke dalam tulisan latin.

Kaligrafi Islam

Di dalam seni rupa Islam, tulisan arab seringkali dibuat kaligrafi. Biasanya isinya disadur ayat-ayat Al-Quran. Bentuknya bermacam-macam, tidak selalu pena diatas kertas, tetapi seringkali juga ditatahkan di atas logam atau kulit.
Salah satu bentuk penerapan kaligrafi Islam sebagai seni hias adalah di Istana Al Hamra, Spanyol.


Kaligrafi Arab Kayu

Kaligrafi Arab dari Kayu ini diukir di kayu, bisa dari kayu jati, kayu mahoni dan lainnya. Kaligrafi Arab Kayu ini di ukir oleh masyarakat Jepara. isi kaligrafi disadur dari ayat-ayat Al-Quran yang mempunyai khat turki atau yang lainnya. Kaligrafi arab Kayu terbagi menjadi beberapa kategori, kaligrafi Allah Muhammad, Kaligrafi ayat Kursi, Kaligrafi Ayat seribu dinar, kaligrafi asmaul husna, dan kaligrafi surah-surah Al-Quran


2.5    Perkembangan Seni di Dunia dan di Indonesia

1.    Perkembangan Seni Lukis Dunia
Lukisan-lukisan tertua berada di Chauvet Grotte di Perancis, diklaim oleh beberapa sejarawan dari sekitar 32.000 tahun yang lalu. Lukisan itu diukir dan dicat menggunakan oker merah dan pigmen hitam dan menampakan kuda, badak, singa, kerbau, raksasa, desain abstrak dan sejenis sosok manusia mungkin parsial. Namun bukti paling awal penciptaan lukisan telah ditemukan di dua tempat penampungan batu di Arnhem Land, di Australia utara. Pada lapisan terendah material pada situs ini tidak digunakan potongan oker diperkirakan 60.000 tahun. Para arkeolog juga menemukan sebuah fragmen dari lukisan batu diawetkan dalam batu kapur batu-tempat penampungan di wilayah Kimberley Utara-Australia Barat, yaitu tanggal 40 000 tahun [2]. Ada contoh lukisan gua di seluruh dunia-di India , Perancis, Spanyol, Portugal, Cina, Australia, dan lain-lain.
Dalam budaya Barat lukisan minyak dan lukisan cat air memiliki tradisi kaya dan kompleks dalam hal gaya dan subjek. Dalam tinta Timur, tinta dan warna historis didominasi pilihan media dengan tradisi sama-sama kaya dan kompleks.
Penemuan fotografi memiliki dampak besar pada lukisan. Pada 1829, foto pertama diproduksi. Dari pertengahan hingga akhir abad 19, proses fotografi ditingkatkan dan setelah tampak lebih luas, lukisan kehilangan banyak tujuan historisnya untuk memberikan catatan yang akurat dari dunia yang dapat diamati. Ada memulai serangkaian gerakan seni ke abad ke-20 di mana pandangan Renaissance dunia itu terus terkikis, melalui Impresionisme, Post-Impresionisme, Fauvisme, Ekspresionisme, Kubisme dan Dadaism. Lukisan Timur dan Afrika, bagaimanapun, terus sejarah panjang stilisasi dan tidak mengalami transformasi setara pada saat yang sama.
Seni Modern dan Kontemporer telah menjauh dari nilai bersejarah kerajinan dan dokumentasi yang mendukung konsep; ini membuat beberapa orang mengatakan pada 1960 bahwa lukisan, sebagai bentuk seni yang serius, sudah mati. Ini juga tidak menghalangi sebagian besar pelukis yang hidup dari terus berlatih lukisan baik secara keseluruhan atau sebagian dari pekerjaan mereka. Vitalitas dan fleksibilitas dari lukisan di abad 21 memungkiri pernyataan prematur dari kehancurannya. Dalam zaman yang ditandai dengan gagasan pluralisme, tidak ada konsensus mengenai gaya perwakilan zaman. Karya-karya penting seni terus dilakukan dalam berbagai macam gaya dan temperamen estetika, pasar yang tersisa untuk menilai prestasi.
Di antara arah yang berkelanjutan dan arus dalam lukisan pada awal abad ke-21 adalah lukisan monokrom, Hard-tepi lukisan, abstraksi geometris, Peruntukan, Hyperrealism, fotorealisme, Ekspresionisme, Minimalis, Lyrical Abstraction, Pop Art, Op Art, Abstrak Ekspresionisme, Warna Lapangan lukisan, Neo-ekspresionisme, Kolase, lukisan Intermedia, lukisan kumpulan, lukisan Komputer seni, lukisan postmodern, Neo-Dada lukisan, lukisan kanvas Berbentuk, lukisan mural lingkungan, lukisan tokoh tradisional, lukisan Pemandangan, lukisan Potret, dan cat-on- kaca animasi.
Seni lukis dunia yang terkenal dan bersejarah abad XVI M terjadi pada masa Renaissance di Eropa. Ada dua aliran besar yang berkembang di sana. Pertama, aliran yang berusaha kearah penciptaan bentuk penciptaan bentuk yang sederhana dan kedua, berusaha menggambarkan kenyataan – kenyataan serta mengemukakan segala sesuatu yang bersifat cerita. Dalam masa  puncak Renaissance ini terkenal “ Tri Tunggal” yaitu Leonardo da Vinci, Michael Angelo dan Rafael Santi”.

 Masa Renaissance
1.    Leonardo da Vinci (1452-1519)
Dia adalah seorang jenius serba bias, sebagai pelukis, sarjana, pematung, arsitek, penyelidik alam, ahli bangunan, ahli ilmu pasti, penyair, musikus, ahli botani, ahli kartografi, geologi, matematika, dan filsafat. Gurunya adalah Verrochio di Firenze. Adapun karya karyanya yang terkenal adalah:
1.    Penyembahan Majusi (1481, lukisan)
2.    Trattato della pittura (buku seni dengan goresan penanya)
3.    Monalisa (lukisan Masterpiece)
4.    Penjamuan makanan terakhir (Lukisan Legendaris)
5.    Potret diri (lukisan)
6.    Santapan malam kudus di gereja

2.    Michael Angelo (1475- 1564)
Michael Angelo mempunyai nama lengkap, yaitu Michael Angelo Buonarroti. Beliau adalah seorang ahli pahat, arsitek, dan pematung ulung. Kaya – karyanya yang terkenal adalah :
1.    “David, Nabi Musa, dan Budak (patung)
2.    “Penciptaan Adam” (lukisan dinding)
3.    “Bunda Maria”
4.    “Pieta (pahatan) menggambarka Maria sedang memangku Yesus di Vatican, Roma”
5.    “ Konstruksi menara gereja santo petrus di Roma”
6.    “Paus Yulius II”.
7.    “Madonna dari Foligno”

3.    Raffael Santi (Sanzio)
Beliau seorang pelikis ulung. Karyanya yang terkenal, yaitu
1.    “Ibu dan Anak” ( lukisan )
2.    “Lukisan potret, Fresco Fresco di Vatican”.
3.    “Bunda Maria ( Madonna ) menggendong bayi Isa”.

Lukisan Zaman Barok (Baroque)
Barok berasal dari kata Romawi yang berarti “tidak beraturan” atau “menyimpang” . Lahir di Italia pada abad ke-7 dan ke-8 M. Bapak Barok adalah “Michael Angelo” dan “Pallaidio”, mereka sangat menjiwai paham ini. Seni Barok berkembang di Prancis, Belgia, Belanda, Jerman, Austria, Inggris, Skandinavia, Norwegia, Swedia, dan Spanyol.
Ciri seni lukis Barok adalah sapuannya lebar – lebar, warna kadang – kadang saling bersilang, bentuk tampak disugesti, komposisinya tidak seimbang namun dinamis. Pelukis yang terkenal adalah Peter Paul Rubens ( Belanda ) Rembarandt Van Rijn ( Belanda )


1.    Peter Paul Rubens
Pelopor Barok dari Belanda, gurunya adalah Michael Angelo dan Titian. Dia belajar ke Italia. Karyanya terkenal adalah :
1.    Lukisan tubuh manusia penuh dengan otot – otot serta perkasa.
2.    Lukisan gaya realisme.
2.  Frans Hals
   Dia menguasai teknik akademik, cirri khasnya dalam melukis adalah suasana lesu dan gembira. Karyanya lukisan orang, kumpulan perwira tinggi, pembesar negeri, dan rakyat banyak.
3.  Rembrandt Van Rijn ( 1607-1669 )
 Pelukis Belanda dengan karyanya The night wacht dan Etsa.

Seni Zaman Rococo
   Berkembang pada abad ke-18. “Kemunduran Barok” dari kata “Rocaille” yang artinya “seni kulit kerang”, suatu hiasan yang digemari saat itu, namun karya seperti itu mutunya tetap rendah. Tokohnya adalah Jean Antoine Watteau. Cirri gaya Rococo adalah membawa sikap – sikap yang berkehendak pada kehendak kosong, berlebihan dan dibuat – buat. Lalu memperlihatkan permainan yang fantastik serta permainan cahaya tampak pada interior dan pembuatan barang rumah tangga. Contohnya interior hotel de Soubise, istana Royal, hotel del la vrillierer,  dan  Maison Brethons.
Catatan : Leonardo Da Vinci (1452-1519) dengan karyanya lukisan “Monalisa”, lukisan bangsawan wanita dari Florence, dan tersimpan di museum LOUVRE Paris, meskipun pernah dicuri tahun 1911, namun akhirnya kembali.

Perkembangan Seni Lukis (seni rupa) di Indonesia
1. Masa Perintis Seni Rupa Modern Indonesia
1.1  Masa Seni Raden Saleh Syarif Bustaman 
Raden Saleh diasuh oleh A. A. J. Payen  atau A. J. J. Payen. Corak dan gaya atau aliran lukisannya bersifat romantic. Corak ini berkiblat pada Eugene Delacroirc. Obyek – obyek yang biasa digunakannya adalah binatang dan alam.
Judul – judul lukisannya yang terkenal, yaitu :
1. Kampung
2. Orang berjalan kaki
3. Sebuah jalan di desa
4. Berburu menjangan di Jawa
5. Berburu banteng di Jawa
6. Antara hidup dan mati
7. Perkelahian singa dan macan merebut seekor kuda
8. Binatang buas
    
     1.2 Masa Indonesia Jelita
               Nama ini diambil dari gaya lukisan yang berkembang pada masa itu, yaitu menyajikan kemolekan dan kejelitaan tanah air tercinta. Pelukis – pelukis yang terkenal antara lain :
1. Abdullah Suryo Subroto (Ayah Basuki Abdullah)
2. Raden Mas Pri Ngadi
3. Wahidi
4. Basuki Abdullah
5. Rudolf Bonet/Bonnet (1895-1978)
6. Le Mayeur
7. De Zentje
8. Adolf
9. Walter Spies
10.Van Frank
11. Lokatelli
12. Theomeiyer
13. Stasscher
14. Dake
15. Sayern
16. Sukardji
17. Gunadi
18. Ermast

1.3 Periode Persatuan Ahli Gambar Indonesia
Disingkat persegi (1938-1942). Persegi didirikan tanggal 23 Oktober 1938.
Ketuanya       : Agus Djaya
Sekretaris      : S. Soedjojono (S. Sujoyono)
Anggotanya  : Ramli, Abdul Salam, G. A. Soekirno, Emiria, Sunasa, Sudiarjo, Herbeth Hutagalung, Suab, Sastradiwirya, Ateng Rusya, Oton Lakmana, Surono, Suromi, Sumitro, S. Tutur, Saptarita,  dan Otto Djaya.
         
       1.4 Periode Pendudukan Jepang
Pelukisnya adalah Basuki Abdullah, Affandi, Kartana, Yuda Kusomo, Nyoman Ngedon, Ki Hajar Dewantara, K. H. Mas Mansyur, Soekarno, Hatta, Agus Djaya, Hendra Gunawan, Henk Ngantunk, dan Otto Djaya.
Kemudian 4 serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, K. H.Masnsyur dan Ki Hajar Dewantara mrndirikan organisasi Putera (pusat tenaga rakyat) pada tanggal 16 April 1943. Yang membidangi kebudayaan pada periode pendudukan Jepang, yaitu S. Soejoyono. Yang mengasuh bidang kesenian adalah Affandi. Organisasi yang didirikan Jepang untuk Putera adalah “Keimin Bhunka Shidoso” pimpinan Agus Djaya. Putera dibubarkan pada tahun 1944 oleh pemerintah Jepang dan S. Soedjojono diangkat sebagai tenaga pengajar.

1.5 Periode Pendirian Sanggar – Sanggar (1945-1950)
1. Sanggar “Seniman Masyarakat” (1946)
Pimpinan adalah Affandi, kegitannya tidak bertahan lama karena Affandi sebagai pimpinan kurang memahami teori seni tetapi hanya dapat mempraktikkannya saja. Lukisan Affandi sangat banyak dank has, ia seorang maestro lukisan, Indonesia yang sangat terkenal. Karya – karya Affandi antara lain lukisan Potret diri, istriku, sabung ayam, barong (1986), lukisan ini ekspresionis dengan media cat minyak diatas kanvas berukuran 120x200 cm, berharga 200 juta, Ibuku. Hasil karya lukisannya kini dapat dilihat Galeri Affandi, dekat Banguntapan Yogyakarta yang berbentuk pelepah daun pisang karya Affandi sendiri.
2. Sanggar “Indonesia Muda” (SIM)
Pimpinannya adalah S. Soedjojono. Anggotanya adalah Setjojosa, Affandi, Hendra Gunawan, Sudarso, Sudiarjo, Trubus, Surono, Suromo, Zaini, Dullah, Kartono Yudo Kusumo, Basuki Resebowo, Rusli, Hariyadi, Abdul Salam, D. Joes, dan Sasongko.
Anggota yang memisahkan diri dari SIM, yaitu Affandi, Hendra Gunawan, Sudarso, Trubus, Setjojoso, Sasongko, dengan mendirikan sanggar “Pelukis Rakyat”.
3. Sanggar “Prabangkara”
Memberikan kursus menggambar, akhirnya tahun 1948 mendirikan SMTA guru gambar di Ypgyakarta, dipelopori oleh R. J. K. Thamsi dan Jayengasromo.
4. Perkumpulan “Angkatan Seni Rupa Indonesia”
Berdiri di Medan (sumut), dengan pimpinannya Ismail Daylal, dengan anggotanya Nasyah Zamin, Hasan Siregar, Hasan Jafar, dan Husein.
5. “Seniman Muda Indonesia”
Berdiri di Bukit Tinggi, Sumatera Barat.
6. “Gabungan Pelukis Indonesia Indonesia” di Jakarta
Pimpinannya adalah Affandi.

1.6 Perkembangan Seni Rupa (lukis) Setelah Tahun 1950-an
a. Berdirinya “Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) di Yogyakarta  tanggal 18 Januari 1950, direkturnya R. J. Thamsi.
b. Berdirinya “Balai Perguruan Tinggi Guru Gambar” oleh prof. Syaifei Soemardja, tahun 1950.tahun 1959 menjadi jurusan seni rupa ITB.

1.7 Masa Seni Rupa Baru Indonesia
Kelompok seni Rupa Baru Indonesia (KSRBI) berdiri tahun 1974. Diprakarsai oleh Jimmy Supangkat, Bachtiar, Zainul, Dede Eriusupria, Munniardhi, Nani Mirna, Reda Surana, Slamet, dan Nyomanuarta.

1.8 Pelukis Maestro Indonesia
Pelukis Maestro Legendaris Indonesia versi JAVADESINDOArt Gallery, diapresiasi berdasarkan talenta, kontribusi dan dedikasi para Pelukis dalam perkembangan bidang seni rupa khususnya karya seni lukis di Indonesia oleh para pengamat dan kritisi seni.


RADEN SALEH (Semarang1807–1880)
Salahsatu Pelukis Maestro Legendaris Indonesia pada era sebelum kemerdekaan, saat Indonesia masih dijajah Belanda. Raden Saleh merupakan salah satu Pelukis Maestro Indonesia yang diakui sebagai Pelukis kelas Dunia. Karya-karya lukisanya merupakan saksi sejarah, banyak menceritakan tentang situasi pada jaman perjuangan dan kehidupan masyarakat khususnya Jawa. Salah satu karya lukisanya yang terkenal adalah “Penangkapan Diponegoro”, Raden Saleh juga mendapat pengahargaan atas talenta karya seninya, sehingga Beliau mendapat beasiswa dari pemerintah Belanda untuk Studi di Negara Belanda dan Negara-negara Eropa lainya. Gaya aliran Lukisan saleh adalah gaya Naturalism, Realism dan Klasik.
Salah satu karya lukisan Raden Saleh berjudul " Berburu" media lukisan cat minyak diatas canvas, dikoleksi oleh Museum Mesdag, Belanda.

AFFANDI ( Cirebon 1907 – 1990 )
merupakan salah satu Pelukis Maestro Legendaris Indonesia yang namanya telah mendunia karena karya-karya lukisan abstraknya yang unik dan berkarakter, dimana gaya lukisanya tersebut belum pernah ada, atau belum pernah diciptakan oleh pelukis sebelumya. Gaya aliran Lukisanya merupakan gaya baru dalam aliran lukisan modern khususnya ekspresionism. Karya-karya Lukisanya banyak mendapatkan apresiasi dari para pengamat seni baik dari dalam dan luar negeri, beliau aktif berpameran tunggal di Negara-negara seperti: Inggris, Eropa, Amerika dan India, pada masa Tahun 1950-an.
Affandi merupakan salah satu Pelukis yang paling produktif, dimana beliau telah menciptakan lebih dari 2 ribu lukisan selama hidupnya, karyanya telah tersebar diseluruh pelosok Dunia dan dikoleksi oleh para Kolektor kelas lokal dan Dunia.
Gaya aliran Lukisan Affandi adalah Abstrak yang masuk dalam bagian aliran ekspresionism.
salah satu karya lukisan Affandi berjudul "Wajah - wajah putra Irian" , media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 98cm X 126cm, dibuat tahun 1974.

 BASUKI ABDULLAH ( Surakarta 1915 – 1993 )
Pelukis Maestro Legendaris Indonesia yang lahir di Surakarta, bakat dan talenta melukisnya yang luar biasa terlihat dari setiap karya Lukisanya, warna-warna yang terkombinasi matang, kehalusan goresan, kesempurnaan anatomi obyek dan komposisi obyek.
Basuki Abdullah semasa karirnya sebagai seorang Pelukis Maestro, pernah mengawali karirnya studi di Belanda, dan mengadakan perjalanan ke Negara-negar Eropa untuk memperdalam pengetahuanya tentang Seni rupa, diantaranya adalah Negara Prancis dan Italia, Negara asal dari para Pelukis Maestro kelas Dunia ( Picasso, Leonardo da Vinci, Renoir, Monet, Paul Gaugin, Dll. ).
Salah satu prestasinya yang mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata Dunia adalah kesuksesanya menjuarai lomba sayembara melukis pada waktu penobatan Ratu Yuliana (Belanda ) pada 6 September 1948, Basuki Abdullah menjadi juara dan berhasil menyingkirkan 87 Pelukis dari Eropa, beliau juga pernah diangkat menjadi Pelukis tetap di Istana Merdeka, dan karya-karyanya banyak menghiasi ruangan Istana Merdeka.
Semasa hidupnya Basuki Abdullah banyak menerima penghargaan baik dari dalam dan luar Negeri atas Dedikasinya dalam Dunia seni khususnya Lukisan, gaya aliran Lukisan Basuki Abdullah adalah Realism dan Naturalism.

2.    Sejarah Perkembangan Teater
Asal Mula Sejarah Teater Dunia
           
Sejarah awal mula teater, berasal dari Raja Pericles, seorang raja pecinta ilmu pengetahuan dan seni. Pada tahun 1600 sampai 1200 S.M di zaman Yunani kuno beliau membangun sebuah gedung pertunjukan tertutup yang disebut “Odeon” dari bahan kayu, dan juga atas jasanya berhasil pula didirikan panggung terbuka “Epiddurus” yang dapat menampung sekitar 1500 penonton, dimana penonton pria dan wanita dipisahkan.
Pada zaman Romawi kuno, dibuktikan dengan ditemukannya “Amphitheater” yang diperkirakan sekitar abad 5 S.M dan direnovasi pada abad ke 15 M, yang dapat menampung 40.000 sampai dengan 50.000 penonton.
Pada akhirnya, dari seni Yunani dan Romawi kuno itu kemudian menjalar ke pusat pemerintahan di penjuru Eropa, diantaranya di Italia dikenal drama “Comedia dell Arte” yang bersumber dari banyolan Romawi meluas ke Belanda, Perancis, dan Inggris, serta di Indonesia disebut “gaya seniman miring atau seniman sinting”. Di Inggris dikenal karya emas William Shakespeare (1564-1617) dengan judul Hamlet (drama tragedi) dan Romeo and Yuliete (drama tragedi), dan lain-lain. Di Jerman, muncul Johan Christoph Gottsched, seorang kritikus sastra yang mengulas dan membedah peraturan sastra, karyanya mengangkat teater Jerman setingkat lebih tinggi daripada pertunjukan kasar Punch and Judy (pertunjukan baku) serta menjadikan teater Perancis sebagai contoh yang patut ditiru secara selektif dan bijaksana. Begitu pula Gotthold Raphraim Lessing lewat karyanya Mina Von Barnhelm dan Nathan yang Bijaksana, drama asli tahun 1779. Dari Norwegia ada Henrik Ibsen.
Gedung teater pada zaman Yunani kuno merupakan seni bangunan profan yang berfungsi sebagai tempat pertunjukan (tonil), berbentuk tapal kuda yang terletak di lereng bukit dan berupakan bangunan yang terbuka.
Ada Anton Chekov (Rusia) menulis drama komedi sebagai bahan pementasan teater. Karyanya berpengaruh luas dan besar pada penulis drama-drama untuk pementasan teater di Indonesia seperti Muhammad Yamin, Sanusi Pane, Anjar Asmara, dan lain-lain.
Perkembangan seni di Indonesia
Teater pada masa Jawa Kuno
Pada dasarnya, seni tater hanyalah berupa seni diatas bangsal kotak (di Jawa dan Bali) sebagai “ekspresi komunikasi” (zaman mesolitikum) dan seni pertunjukan. Masyarakat kota yang kurang terpelajar dalam “Seni teater kebudayaan massa” seperti komedi Stambul, Dardanella, Sandiwara Rakyat setelah perang.
Teater pada masa Jawa kuno kebanyakan mempunyai unsur nyanyian, tarian, musik, gerak isyarat, sikap badan, pengawakan, dialog serta ditambah dengan riasan wajah. Salah satu yang sering diberitakan pada masa Jawa kuno, yaitu wayang ringgit, wayang wong, dan wayang purwa. Ceritanya seputar cerita Ramayana, Mahabharata, Sumber Susatra, Supraba Duta, Smarabahana, Boma, dan Bisman Kumara.



Jenis-jenis Teater Rakyat
Teater rakyat tidak mempunyai hubungan dengan istana, berawal dari daerah pedesaan dan sifatya sederhana, spontan serta mempunyai hubugan dengan konsep-konsep religius kuno, dan hanya bersifat hiburan.
a. Teater rakyat Jawa Timur
Teater rakyat Jawa Timur, yaitu jenis teater yang bertolak dari sastra lisan yang dituturkan dan belum dipentaskan secara komplit, antara lain kentrung (pantun kentrung), yaitu cerita rakyat yang secara lisan disampaikan dalam kentrung, seperti pada upacara khitanan, tingkepan, tolak bala (ruwatan), cerita legenda Jaka Tarub, Nabi Musa dan Nabi Yusuf. Juga ada seni pertunjukan Wayang Beber dari Pacitan, Reog Ponorogo, dan Topeng Malang.
b. Teater rakyat Jawa Barat
Teater rakyat Jawa Barat meliputi Ronggeng gunung, topeng Blantah, Ubrud, Topeng Banyet (Krawang-Bekasi), Longser (Bandung), Sintren (Cirebon), dan Wayang Topeng.
c. Teater rakyat Jawa Tengah dan Yogyakarta
Teater rakyat Jawa Tengah dan Yogyakarta mencakup Srandul (Kabupaten Klaten), Ande-Ande Lumut (Cerita Panji), Kisah Cinta Kasih, Dhadungawuk (dari Kerajaan Demak), Wayang Topeng, Kethek Ongleg, Jatilan, Dalang Jemblung (Banyumas), Bedhaya, dan Langen Wanara.
d. Teater rakyat Riau
Teater rakyat Riau seperti teater Makyong (pengaruh China, Malaysia, Singapura) yang melibatkan seni tari, musik, sastra, dan teater tradisi. Menggunakan alat seperti gendang, serunai, rebab, gong, dan dimainkan menggunakan topeng.
Begitu juga dari daerah lain, seperti Cepung (Lombok), Cekepung (Bali), Sinrilik (Sulawesi Selatan), Bakaba (Sumatra Barat), dan Dangderia (Aceh).
e. Teater rakyat Betawi
Teater rakyat Betawi antara lain topeng betawi, Lenong, Samra atau Samrat, yaitu diiringi alat musik seperti biola, gendang, kercek, kormunium, dan banyolan. Ada juga teater rakyat Mamanda (Kalimantan Selatan).

Teater Kraton
Cirinya untuk memenuhi kebutuhan istana, tahap perkembangan lebih tinggi dalam pengertian lebih evolusioner, bila dibandingkan dengan kesenian rakyat, bersifat formal, halus dan terikat aturan yang tepat, menampilkan serba keprotokoleran, ditampilkan untuk kepentingan suci atau sakral. Contoh teater kraton meliputi wayang boneka, wayang orang, dan legendrinya (Mandrawanara).
Jika demikian, teater tradisional Indonesia, berkembang dari nuansa ritual atau religiusitas, merupakan teater pementasan yang berupa pergelaran lakon, diiringi musik tetabuhan, tarian, nyanyian, dan unsur lawak, bertempat di alam bebas, untuk teater rakyat dan teater kraton.

Teater Modern
Teater modern adalah "hasil cipta, rasa dan karsa orang-orang maju, yang diciptakan dari kota, oleh kota, dan untuk penduduk kota".
Ciri dari teater modern, antara lain pementasan dilaksanakan di lokasi khusus, biasanya di gedung pertunjukan, tirai yang bisa diangkat dan diturunkan, penonton wajib memberi kontribusi, unsur cerita yang dipentaskan berhubungan dengan kondisi sezaman, namun ada pengecualian, ungkapan bentuk teater menyajikan jalinan kata dan bahasa yang maju, misalnya ada intermezzo, pemimpin pertunjukan, lagu-lagu, dan sebagainya, bahasa yang diucapkan bahasa Melayu Pasar, yaitu bahasa yang merupakan lingua franca pada masyarakat kota waktu itu, adanya naskah tertulis.
Perkembangan teater modern di Indonesia secara kronologis, sebagai berikut:
1. Masa Perintis Teater Modern (1885-1925)
a)    Teater Bangsawan (1885-1905)
Teater bangsawan berasal dari Penang, Malaysia melakukan pertunjukan dari Sumatra, Jawa, dan Kalimantan Selatan yang akhirnya mengeluarkan Mamanda oleh Komedi Indra Bangsawan itu.
b)   B. Teater Stambul (1891-1906) dan Turki
c)    Teater Opera (1906-1925)
Teater opera oleh Indra Ratu Opera dari Malaysia
2. Masa Kebangkitan Teater Modern (1924-1941)
a)    Teater Miss Robert Orion atau Oreon (1925)
b)   Teater Dardanella Opera (1926-1934)
c)    Teater/awal teater modern Indonesia (1926)
3. Masa Perkembangan Teater Modern (1942-1970)
a)    Teater zaman Jepang
b)   Teater tahun 50-an
c)    Teater tahun 60-an
4. Masa Teater Mutakhir (1970-1980)
Tokohnya adalah Putu Wijaya, W.S. Rendra, Arifin C. Noer, dan Teguh Karya.

3.    Perkembangan Seni Tari Dunia
1.    Seni Tari Klasik Yunani
Seni tari klasik Yunani merupakan sumber inspirasi Kebdayaan Barat. Perwatakan tari Yunani, sesudah masa Homeros, ialah bahwa pendidkan bangsa Yunani terpusat pada retorika dan perbuatan keberanian, kesenian, dan pengobatan. Athena mengenal dan mengahargai dewa-dewa kesenian terutama Dewa Penari yaitu “Zeus” dan “Dionisos”.
Ahli Filsufnya, Plato mengatakan “bahwa keindahan alam adalah gambaran (imaji) sejelas-jelasnya dari kenyataan ideal, bahwa keindahan sebagai pendidikan, lepas dari suatu kesadaran moral tertentu. Bahwa seni bukanlah imitasi sesuatu yang tampak melainkan kembali ke prinsip-prinsipnya. Aristoteles menyatakan bahwa senam dan musik adalah mata pelajaran untuk latihan jiwa yang terpenting karena berakibat pembersihan jiwa dan pengembangan perbuatan baik. Hal ini diteliti oleh “Isadora Duncan”

2.    Seni Tari Klasik India
Kepercayaan klasik bangsa Hindu menyatakan bahwa dunia semesta terjadi karena gerak tari Dewa Syiwa. Perwatakan tari India sesuai dengan pendidikan tradisionalnya megarah ke tujuan akhir “Nirwana” (surga) yang tepat dicapai lewat kebijakan dan pengawasan tingakah laku pribadi. India menempatkan seni tarinya paling tinggi sebagai upacara keagamaan karena agamanya menyembah dewa tari, yaitu Syiwa yang menciptakan alam semesta dengan menari. Dewa Syiwa disebut dengan “Nataraja“ (raja penari), “Natapria” (penari yang selalu menari penuh cita), “Mahanata” (penari terbesar).
Filsufnya Rabindranath Tagore, Mengatakan bahwa kehidupan adalah “tari kemauan, dan alam semesta, memiliki satu-satunya bahasa sikap tubuh, yang berbicara, dalam suara, gambar, dan tari”. Krishnamurti mengatakan bahwa meditasi adalah tindakan dan reaksi serta segala yang di dalam hidup mempengaruhi kita.
Kepercayaan klasik bangsa Hindu mengatakan bahwa dunia semesta terjadi karena gerak tari Dewa Syiwa. Karena Dewa Syiwa dipuja dan sangat ditakuti, termuat dalam kitab “Natya Sastra” (2000 tahun yang lalu) yang terdiri atas 108 pose gerak tari (karana) yang merupakan Weda tari dan drama adalah buku suci ke-5, serta ensiklopedinya yang keramat.

3.    Seni Tari Klasik Cina
Sejak masa Kon Fu Tse (abad 5 SM), tujuan pendidikan klasik bangsa Cina adalah pemeliharaan tetap segala sesuatu yang ada, pemujaan pada roh nenek moyang adalah sesuatu yang ada, pemujaan pada roh nenek moyang adalah lebih dari moralitas, dan memasukkan seni tari sebagai bagian dari pendidikan bangsa yang penting.
Dalam buku “Li Ki King”, satu di antara 9 buku kono Tiongkok berisi tahap-tahap pendidikan :
1.     Umur 13 tahun mulai belajar musik, nyayian untuk tarian Tscho
2.     Umur 15 tahun mulai belajar tari siang dan berlatih memanah
3.     Umur 20 tahun mulai belajar tarian Ta Hia.
  Seperti tari Singa “Barongsai” Cina dan tari naga “Liong” Cina.

4.  Seni Tari Klasik Jepang
Jenis tari magis seremonial dalam agama Shinto. Tari ini dilakukan oleh pendeta-pendeta wanita. Ahlinya “Jigoro Kano”, penemu Yudo di tahun 1882, merupakan saringan dari Yuyitsu yang ada sejak 2000 tahun yang lalu. Contohnya Tari naga Jepang.
5.  Seni Tari Mesir Kuno
Mesir kuno yang memiliki Dewa tari ialah “Baal”, dipelajari oleh ‘Ruth St.Denis” yang tertarik pada gambar “Dewa Iis”, pembungkus kotak cerutu.
6. Seni Tari Klasik Tibet
Seni tari klasik Tibet memiliki perpaduan dan keserasian antara tari dan nyanyi serta dialog dan syair yang terdiri atas 7 – 9 kata, dilakukan oleh “Dalai Lama” (Pendeta Lama).
7. Seni Tari Klasik Yahudi
Yahudi meyakini seni tari adalah pendidikan moral dan kesadaran nasional penuh. Contohnya Tari Sahara.

8. Seni Tari Phunisia
   Phunisia memiliki Dewa tari “Marqod”.

Perkembangan Seni Tari di Eropa
1.   Prancis (abad ke-16)
Lahirlah “Ballet” pada zaman Raja Louis XIV, yang kemudian merupakan seni tari barat umunya karena tekniknya yang tinggi “Bourre” (tari pergaulan), berirama 2/4.
2.   Spanyol (abad ke-17)
Lahirlah “Sarabande” (tari pergaulan) berirama ¾, dari bangsa Moor dalam irama cepat.
3.   Polandia (abad ke-18)
Lahir “Polanaise” (tari pergaulan) berirama 3/4, bernapaskan mars dengan sikap khusus dalam ruang.
4.   Italia (abad ke-19)
Lahir “Tarantella” (tari pergaulan) berirama 6/8 sangat cepat dan hidup, dengan iringan gitar dan para penari sambil menyembunyikan Tamborin.
5.   Inggris
Lahir “Gigue” (tari pergaulan) berirama 6/8 dan 12/8, tarinya meloncat gembira dengan cepat.
 6.  Jerman
Lahir “Galop” (tari pergaulan) mengandung humor, berirama cepat dengan putaran dan tarikan-tarikan.

Tari Pesta Barat
1.      Ballroom dance (negara Barat)
a.         Dengan pola irama Waltz (berayun-ayun), Quick Step (rapi), Blues (lembut mengalir), Tango (tegas erotis), Jive (cekatan).
2.      Rhytim Dance (Amerika Latin)
a.         Rumba (erotis), Samba (bergegas), dan Bosanova (formal).
3.      Hot Dance, seperti Twist, Soul, Breakdance.
Sejarah Perkembangan Seni Tari di Indonesia
Relief Candi Borobudur dan Prambanan pada permulaan abad ke-9 Masehi memperlihatkan indahnya sikap dan komposisi tari di zamannya. Natya sastra membagi tari atas tiga bagian, yaitu Natya adalah kombinasi antara tari dan akting, Nrtta adalah gerak-gerik murni yang tidak mempunyai makna apapun, dan Nrtya adalah benar-benar bentuk tari, gerak badan, tangan, anggota badan lainnya, serta ekspresi muka yang mengandung rasa.
Karana (gerak tari) yang berjumlah 108 adalah koordinasi dari :
a) Posisi kaki atau dasar kaki (sthanaka) 6 macam.
b) Gerak kaki (cari) ada 32 macam.
c) Gerak maknawi tangan (Nrtta hasta) ada 27 macam.

1)        Zaman Majapahit (1333–1369 M)
Raja Hayam Wuruk sering menari dan ayahanda beliau memilihkan lagu, sedangkan ibunda membuatkan liriknya.
2)        Zaman Kerajaan Padang (1547 – 1582)
Lahirnya tari Srimpi, Bedoyo dan Beksan.
3)        Sultan Hamenku Buwono I (1746 – 1755)
Menciptakan tari “Beksan Lawung Trunajaya”, yaitu tari pemelihara jiwa keprajuritan yang menggunakan semacam tombak (zaman Kerajaaan Mataram Ngayogyakarta).
4)        Pangeran Soerjadiningrat
Seorang penari Kraton Yogyakarta bersama kerabat Kraton lainnya menirikan sekolah tari klasik “Krisdo Bekso Wiromo” di luar tembok istana pada tanggal 17 Agustus 1918, seusai Perang Dunia I yang berguna bagi pemuda Yong Yava dan pertama di Indonesia.
5)        Kurang lebih tahun 1930, Perguruan Taman Siswa Yogyakarta memasukkan pendidikan tari ke dalam kurikulum sekolahnya.
6)        Pada Perempat Pertama Abad ke-20 (tahun 1926), I Mario di Bali menciptakan tari Kebyar.
7)        Lahirnya Para Perintis Seni Tari di Indonesia
Yaitu Wasisto Soerjadiningrat, Suastuti Notoyudo, Hardono, Soedarso Pringgoboto, Dr. Priyono.
8)        Pertengahan bulan Juli 1947
Para pelajar sukses mempergelarkan cerita “Calon Arang” dengan gaya wayang wong, sutradara Dr. Priyono.
9)        Pertukaran Seni tari antardaerah antara Yogyakarta, Solo, dan Bandung di Yogyakarta tahun 1953.
10)    Pengiriman misi kesenian I ke luar negeri ke RRC tahun 1954 (gabungan penari dan musisi dari Bandung, Yogyakarta, Solo, Medan, Ujung Pandang, dan Jakarta)
11)    Uji coba kreasi baru Wisnoe Wardhana
Dia menampilkan tari Pekan Olahraga pada Kongres Pemuda Indonesia di Surabaya tahun 1956.
12)    Studi Banding
Ke Amerika Serikat, Filipina, Jepang, Kanada, Inggris, Prancis, Denmark, Nederland, Jerman Barat, Swiss, Italia, Vatikan, Yunani, India, Thailand, dan Singapura.
13)    Nyonya Kailola di Jakarta
Menyelenggarakan pendidikan seni tari modern di Indonesia.
14)    Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiarjo dan Contemporary Dance School Wisnoe Wardhana   muncul di Yogyakarta tahun 1958.
15)    Seksi kesenian dan kontingen Yogyakarta Wisnoe Wardhana hadir di forum Kongres Pemuda  Indonesia di Bandung tahun 1958-1959.
16)    Pergelaran seni tari Farida Utoyo, Leska Ong, Syaugi Bustami, Bagong Kussudiarjo, dan Wisnoe Wardhana oleh impresariat Indonesia di Gedung Opera Jakarta.
17)    Pameran Terapung Indonesia (1960) Pemerintah Indonesia.
Peningkatan pariwisata tujuan ke Hawai, Jepang, Hongkong, Filipina, Singapura, dengan penampilan tari Nyoman Sudani dari Bali, Marlia, dari Jawa Barat, Rusman dari Surakarta, Wisnoe Wardhana, Swandari, dan Kardjono dari Yogyakarta.
18)    Konservatori Karwitan Surakarta, Bali, Bandung, tahun 1950-an.
19)    Pemerintah RI mendirikan Konservatori Tari Indonesia (KONRI) Yogyakarta tahun 1961.
Guna memelihara dan mengembangkan seni tari klasik Jawa, Sunda, Bali.
20)    Organisasi "irama Citra" (1950-1963)
21)    Tokohnya Suastuti Notoyudo menampilkan drama tari Lutung Kasarung dan Calon Arang Soedarso Pringgoboto. Krido Bekso Wiromo menampilkan drama tari 'Ranggawale", drama tari "Jaya Majapahit".
 Pementasan drama tari Nusa Pertiwi tahun 1963.
22)    Dipentaskan 150 penari di Gelanggang Olahraga Senayan Jakarta.
 Drama tari " Topeng Keris Empu Gandring" menggunakan dialog bahasa Indonesia di TIM Jakarta.
23)    Akademi Tari Wisnoe Wardhana berdiri tanggal 22 Maret 1963.
Setelah Contemporary Dance School Wisnoe Wardhana meningkat.
24)    Berdirinya Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Yogyakarta tahun 1963 oleh Pemerintah RI.
25)    Ekspo 72, Osaka Jepang, kontingen Indonesia menampilkan bintang-bintang tari Sentot dan Retno Maruti, serta Sardono W. Kusomo.
26)    Munculnya Huriah Adam dari Sumatera Barat dan Yulianti Parani serta Farida Syuman dari Jakarta.
27)    Tokoh balet Indonesia "Tanneke Burki" bersama "Farida Syuman" di Bandung.
28)    Di Jakarta dalam Ballroom dances, HIM Damsyik merajai lantai tari.
29)    Institut kesenian Wisnoe Wardhana berdiri tahun 1972
Setelah banyak melakukan eksperimen pewayangan dan kegiatan teater maka Akademi tari Wisne Wardhana berganti nama.
30)    Rombongan seni tari Kraton Yogyakarta ke luar negeri
Tahun 1975, ke Eropa, Jepang, dan Hngkong.
31)    Soedarso Pringgoboto mencipta tari proesi di Candi Borobudur sekitar tahun 1970-an.
32)    Kebangkitanseni tari klasik Tradisional
Munculnya       di Yogyakarta, organisasi dan yayasan seni tari "Siswo Among Bekso" dan "Mardowo Budoyo" sebagai sekolah tari klasik gaya Ngayogyakarta.
33)    Padepokan tari Bagong Kussudiarjo.
Sejak tahun 1980-an, menjalankan proyek pelatihan tari untuk utusan 27 provinsi Indonesia selama 3 bulan juga bagi utusan negara anggota ASEAN.
34)    Berdiri Institut Seni Tari Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Tahun 1984, ASTI (Akademi Seni Tari Indonesia) dan AMI serta Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia (STSRI) menjadi ISI.
35)    W.S. Rendra dengan teater 'Minikata' dan teater 'Gerak Indah'sejak tahun 1970-an.
36)    Irama Jaipongan melanda seni tariSekitar tahun 1983 sebagai iringan gerak indah.

Nama-Nama Tari Daerah di Indonesia:
1)      Dari Daerah Istemewa Aceh
Yaitu tari Seudati Agam yang dilakukan oleh para penari laki-laki menggambarkan corak kepahlawanan, tari Saman dan tari Ranup Lampuan.
2)      Dari Sumatera Utara
Dikenal tari tortor, tari sigale-gale, tari pisosurit (batak karo), tari Moyo dan tari Baluse (Nias), serta tari Tintoa Serser.
3)      Dari Sumatera Baraat
Yaitu tari payung, tari lilin, tari piring, tari serampang dua belas.
4)      Dari Sumatera Selatan (Palembang) ada tari Sriwijaya.
5)      Dari DKI Jakarta ada tari lenong, tari ondel-ondel. (Betawi)
6)      Dari Jawa Barata (Sunda), tari Srikandi, tari Ronggeng keprak, ada tari Jaipong, tari topeng Minakjinggo, tari relati.
7)      Dari Jawa Tengah
Yaitu tari Gambyong, tari Srimpi dan Bondan (Solo), Sendratari ramayana, tari bedoyo, tari Gatut kaca gandrung, tari bugis kembar, tari sungeng rawuh menggambarkan sikap kekeluargaan, Mengeja kidung gendari.
8)      Tari Yogyakarta
Yaitu tari Golek, tari kuda-kuda, tari topeng, tari yapong, tari tani, tari bedoyo, tari golek Mataram, tari Jaram Jambor.
9)      Dari Jawa Timur
Ada tari Manuk beri (Madura), tari ngremo, tari Reog Ponorogo, dan drama tarai Retrospeksi.
10)  Dari Bali (Pulau Dewata)
Yaitu tari baris, tari wali, tari pendet, tari kebyar, tari Legong, tari jangger, tari kecak, tari alam semesta, tari Bagong, dan tari Godongan.
11)  Dari Nusa Tenggara Timur (Kupang)
Yaitu tari adat, tari selendang, dan tari caci/perang.
12)  Dari Timot Timur
Yaitu tari Tebe, tari Muitiu, Sari Nia, tari Suruboek, tari koakare, tari Lekosene/tari perang, dan tari Likurai.
13)   Dari Maluku
Yaitu tari Perisai, tari Cakalele, tari Lenso, tari Sayo-Sayo, tari pukul tifa, tari perang, dan tari terine mamae.
14)  Dari Kalimantan Barat
Yaitu tari Hivaar Pevitang, tari ngarang, dan tari manong.
15)  Dari Kalimantan Tengah
Yaitu tari kinyah bawi, tari mandau, tari tari gantar, tari giring-giring, dan tari manasai.
16)  Dari Kalimantan Selatan
Yaitu tari radab rahayu, tari baksa kambang, tari baksa pana, tari baksa lilin, tari gandut, tari kuda gepang siba, tari japin sisit, tari garbang, tari simbangan burung laut, tari tirik pandahan, tari mandulang intan, tari kambang goyang, tari kenanga dalam, tari burung tarabang, tari maiwak, tari pangantin Banjar, tari tirik kuala, tari dua marindu, tari bogam, dan tari Marista (Tapin).
17)  Dari Kalimantan Timur
Ada tari Gong dan Po'metau.
18)  Dari Sulawesi Utara
Ada tari Kolintang, tari Maengket, dan tari Cakalele
19)  Dari Sulawesi Tenggara
Yaitu tari Malulo, tari Patenung mengungkapkan suasana pedesaan dengan seni tenunnyaa, dan tari Lumense.
20)  Dari Sulawesi Selatan
Yaitu tai Pakarena (Makasar), tari Pajoge (Bone), tari Bosara, tari Pajaga, tari Tikdi, dan tari Ballung.
21)  Dari Sulawesi Tengah
Yaitu tari Mabadong, tari Madondi, tari Pagellu, tari Manimbong, tari Paule Cinde, dan nosimpotove.
22)  Dari Toraja
Yaitu Mabadong.
23)  Dari Jambi
Tari Sirih Pekasih
24)  Dari Bengkulu
Tari Randaian Takedan, Tari Hampa.
25)  Dari Riau
Tari Japin hantak kaki
26)  Dari Nusa Tenggara Barat
Tari Barong Tengkok
27)  Dari Lampung
Bedana Kosambi



STUDI KASUS
 Sembilan Kesenian Kalsel Terancam Punah
Banjarmasin, KP – Sedikitnya sembilan kesenian khas Kalsel terancam punah, karena jarang ataupun tidak pernah ditampilkan lagi di masyarakat maupun pertunjukan lainnya di wilayah Kalsel.“Sembilan kesenian tradisional ini sudah hampir punah, dan sulit dilihat lagi, padahal sebelumnya cukup populer di masyarakat,’’ kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kalsel, H Bihman Muliansyah kepada wartawan, Jumat (24/4), di Banjarmasin.Diantaranya, Mamanda, Damar Wulan, Wayang Gung, Wayang Kulit, Balamut, Madihin, Bagandut, Basasingaan, dan musik Kintung.“Kesenian ini jarang ditampilkan lagi, sehingga jumlah senimannya menurun drastis dan terancam punah, dalam beberapa tahun terakhir, mengingat terbatasnya even untuk menampilkan pertunjukan ini,’’ tambahnya.Padahal kesenian merupakan salah satu aspek kebudayaan, dan bisa dijadikan komoditas pariwisata ataupun tata nilai kehidupan masyarakat, yang menjadi identitas budaya Banjar.“Punahnya kesenian khas ini jelas memberikan dampak negatif bagi daerah, mengingat terbatasnya pengkaderan ataupun regenerasi seniman tradisional Banjar ini,’’ ungkap Bihman.Untuk itulah, pihaknya berupaya melakukan pembinaan dalam rangka pelestarian dan mengembangkan kebudayaan Banjar, khususnya kesenian lewat berbagai pertunjukan dan kesempatan tampil bagi seniman daerah.“Kita juga mempertimbangkan kearifan lokal dalam mempertahankan dan melestarikan budaya daerah,’’ jelasnya.Namun hal ini tidak cukup tanpa dukungan Pemkab maupun Pemko setempat, dimana kesenian tradisional tersebut berada, seperti halnya musik Kintung di Kabupaten Tapin, ataupun daerah lainnya.“Pemprov bisa membantu pelestarian budaya lewat festival, lomba ataupun pergelaran lainnya, namun kabupaten/kota bisa membina para seniman tradisional, terutama regenerasinya,’’ tambah Bihman.Bahkan untuk mendukung pelestarian budaya Banjar ini, DPRD Kalsel sedang menggodok peraturan daerah (Perda) tentang pelestarian cagar budaya, seni dan bangunan Banjar.“Jadi Perda ini mengharuskan setiap even menampilkan kesenian khas Banjar, sehingga bisa memancing minat generasi muda untuk mempelajari seni dan budaya Banjar, khususnya regenerasinya,’’ tuturnya.Diakui, Perda ini sifatnya memaksa instansi ataupun lembaga untuk menampilkan kesenian Banjar, karena sulit jika harus menunggu kesadaran mereka agar memberikan kesempatan bagi seniman lokal untuk tampil.“Jika tidak menampilkan kesenian Banjar, maka pergelaran atau even tersebut tidak akan diberikan izin,’’ ujar Bihman, yang mengharapkan partisipasi masyarakat maupun swasta, termasuk pemerintah menggelar kesenian khas Banjar. (lyn)
Tanggapan:
Menurut kelompok kami, sebagai generasi muda, kita harus menjaga dan menghargai kesenian Indonesia terutama di Kalimantan Selatan. Misalnya, dalam acara pagelaran seni kita turut serta mengapresiasikan acara tersebut.
Pemerintah juga harus turun tangan dalam mengupayakan agar kesenian tersebut tetap ada dan memberikan penghargaan kepada para pelaku seni, terutama dalam seni tradisional di Kalimantan Selatan. Selain itu, pemerintah juga harus memberikan dukungan penuh kepada para pengajar dalam bidang kesenian.
Hendaknya, semua pihak turut serta dalam memperkenalkan berbagai macam bentuk seni. Misalnya, di sekolah ada ekstrakulikuler dibidang seni sehingga generasi muda terutama para siswa dapat mempelajari dan mengenal berbagai kesenian, terutama kesenian daerah.

                                                                           

BAB III
PENUTUP

3.1    Simpulan

1.      Seni secara etimologi merupakan padanan kata art (Inggris), ars (Latin) dan techne (Yunani). Techne memiliki arti kemahiran atau ketrampilan yang tinggi dalam menciptakan benda kebutuhan sehari-hari.
2.      Seni merupakan hasil karya, cipta, rasa dan karsa manusia.
3.      Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
4.      Tujuan penciptaan karya seni adalah bertujuan agar kehidupan manusia menjadi lebih baik atau meningkatkan kualitas kehidupan zamannya sehingga memiliki arti penting bagi generasi berikutnya
5.      Macam-macam seni meliputi seni rupa, seni musik, seni teater, seni tari dan seni sastra.
6.      Seni telah ada sejak zaman prasejarah dan terus berkembang hingga sekarang.


3.2    Saran
Kesenian merupakan satu rangkaian yang tak bisa dipisahkan dari masyarakat. Kesenian sangat penting bagi masyarakat, tetapi pada zaman modern ini, kesenian yang ada di masyarakat mulai menurun, dari tari-tarian daerah, musik tradisional, dan kesenian lainnya.
Oleh karena itu, kita harus menjaga dan melestarikan kesenian yang ada di masyarakat, terutama kesenian daerah yang ada di Indonesia.
Terbentuknya suatu penghargaan terhadap kesenian tergantung pada generasi muda, apakah mereka akan melestarikan kesenian tersebut kepada anak cucu mereka. Sehingga terbentuknya rasa mencintai dan menghargai segala bentuk karya seni yang diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA


Rafiek,M. 2011. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Yogyakarta: Aswaja Presindo

Id.wikipedia.org/wiki/

Kumanurmala.blogspot.com/2012/10/hubungan-manusia-dengan-kesenian.html

Wisnujatmika.wordpress.com/mybook/

Setyahermawan.blogspot.com/b/apresiasi seni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar